Melahirkan lancar normal dan selamat, adalah harapan kita dan keluarga semuanya. Sebetulnya, pada saat kita memiliki harapan itu akan menjadi niat kita. Dan yang namanya niat harus dijaga, dijaga dengan doa. Karena kalau tidak, terkadang niat jadi melenceng. Karena niatnya melenceng berarti doanya tidak terkabul.
Katakanlah pada saat si istri mau mengupas buah mangga (seperti nasehat ibu saya diatas), lalu dirinya ingat dengan nasehat orang tua, maka sesungguhnya dirinya sedang menjaga niatnya sekaligus berdoa pada detik itu juga, meminta dilancarkan persalinannya.
Gimana, sekarang sudah mulai faham maksud saya?Â
Bukankah ini adalah hal yang masuk akal?
Mungkin apa yang orang tua sampaikan kepada kita memang jauh dari data ilmiah. Tapi, lebih jauh lagi...esensi dari nasehat itulah yang sebenarnya harus kita pahami dengan baik.
Lalu bagaimana dengan yang akal-akalan?
Beberapa waktu lalu sering muncul iklan Google di tivi kan, yang si istri lagi ngidam terus minta beliin steak ayam tengah malam ke suaminya yang udah ngantuk berat. Kata suaminya nanti saja besok lagi, tapi kata si calon ibu bilang begini
"tapi ini dede bayinya yang pengen..."
Coba fikirkan dengan baik..Â
Janin masih di dalem perut masa iya udah bisa requestpengen makan steak ayam? Naah ini yang saya maksud dengan akal-akalan. Sebetulnya, kondisi si ibu pengen makan ini itu kan karena dorongan fisiknya yang sedang berbadan dua. Membutuhkan banyak asupan makanan lebih dari biasanya. Perkara mau makan steak ayam, atau steak daging ya itu dorongan selera makan dari calon ibu.
Kenapa harus mengatasnamakan bayi?