Mohon tunggu...
Rizky Nur Zamzamy
Rizky Nur Zamzamy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pendiri dan Pemateri Pesantren Kilat Copywriting

Rizky Nur Zamzamy adalah Pendiri dan Pemateri Pesantren Kilat Copywriting (PKC), sebuah Workshop Copywriting Intensif dan Komprehensif yang dilakukan secara online melalui Grup Telegram. PKC merupakan Cara Instan Belajar Copywriting Dari Awam Sampai Paham. Info lengkap tentang PKC ada di: https://bit.ly/infopkc7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

9 Unsur Sukses Storytelling

14 Mei 2020   18:57 Diperbarui: 14 Mei 2020   18:53 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekarang ini Storytelling merupakan salah satu tools yang lumayan populer di dunia pemasaran online.

Tapi sebenernya apa sih Storytelling itu?

Singkatnya Storytelling itu adalah Story alias Cerita yang disengaja atau tidak ada sesuatu yang terjual di situ.

Singkatnya, Storytelling itu Cerita yang ada jualannya.

Fokusnya tentu saja pada CERITANYA. Bukan jualannya.

Yang jadi Hero di sini adalah CERITANYA. Jualannya gak boleh jadi hero.

Tapi jualannya itu juga jangan hanya sekedar jadi tempelan.

Jualannya itu harus menyatu dengan ceritanya. Yang kalo jualannya dihilangkan maka cerita itu jadi tidak lengkap.

Kalau jualannya hanya sekedar tempelan, alias kalau dihilangkan tidak mengurangi atau membuat cerita jadi kurang lengkap, maka namanya Built-In Advertising.

Bukan Storytelling.

Kemunculan banyak brand di sebuah Film yang tidak ada hubungannya dengan cerita bisa dibilang Built-In Advertising.

Tapi kemunculan Brand Rolls Royce dalam Film Johnny English Reborn adalah Storytelling karena mobilnya menjadi bagian dari cerita.

Demikian juga Brand Audi dan BMW dalam film-film Mission Impossible dan beberapa film action lainnya.

Bagaimana dengan Storytelling yang ada di medsos?

Prinsipnya sama.

Cerita yang ada jualannya.

Lalu unsur-unsur apa aja yang ada pada Storytelling yang berhasil?

Berikut ini adalah unsur-unsur yang selalu muncul dari hasil pengamatan saya terhadap beberapa Storytelling yang berhasil:

1. Ceritanya Itu Sendiri Menarik Alias Menggugah Hati atau Pikiran Pembaca.

Semua Storytelling yang berhasil PASTI CERITANYA MENARIK.

Menarik itu bisa dalam arti bikin ketawa. Bikin terharu. Bikin terinspirasi. Bikin termotivasi. Atau hal-hal lain yang menggugah hati dan pikiran.

2. Banyak Cerita Menarik Ini yang Lahir dari Pengalaman Pribadi.

Sebuah cerita jadi menarik ketika Si Penutur Cerita berhasil menyajikan ceritanya dengan kedalaman, dengan penghayatan, dengan orisinalitas yang tidak dapat kita temui di tempat lain.

Yang model gini ini sulit dilakukan, kalo ceritanya karang-karangan. Walaupun bukan berarti mustahil.

Tapi kalau seseorang bercerita berdasarkan pengalaman pribadinya, kedalaman serta penghayatannya ketika bercerita terasa.

Jujurnya terasa.

Beda dengan hasil karangan.

3. Semua Storytelling yang Berhasil itu TIDAK TAKUT-TAKUT Bicara Tentang Sesuatu yang Dijualnya Itu.

Kenapa?

Karena di mindset Si Penulisnya, IA SEDANG BERCERITA.

Bukan sedang jualan.

Coba aja jajal ketika kita sedang sharing sebuah Restoran yang baru pertama kali kita kunjungi dan ternyata makanannya enak banget, kepada istri, anak atau teman-teman dekat kita.

Karena kita tidak merasa ada ikatan apa-apa dengan Restoran itu dengan nyantai kita akan sebut Nama Restoran, Alamatnya, Menunya, dan Bagaimana Sampe ke Sana, bahkan bagaimana kenikmatan makanan yang Anda coba di sana bisa Anda ceritakan dengan detil.

Bahkan mungkin Anda juga ceritakan betapa sulitnya untuk mendapat tempat di Restoran itu.

Dan Anda cerita juga Anda ketemu Celebrity siapa aja waktu makan di sana.

Naaah... yang Anda lakukan itu sebenernya udah sebuah Storytelling.

Cuma tanpa sadar.

Seorang Storyteller yang baik akan bercerita tentang jualannya tanpa takut-takut seperti Anda cerita tentang Restoran tadi.

Dan ia akan menjadikan apa yang dijualnya itu sebagai bagian integral dari Storytelling-nya.

4. Semua Story Telling yang Berhasil Itu Biasanya PUNYA CERITA DENGAN HUMAN INTEREST YANG TINGGI.

Cerita itu bisa macam-macam. Cerita Fantasi. Science Fiction. Horor. Dan lain sebagainya.

Dari pengamatan atas beberapa Storytelling yang sukses, termasuk yang saya pernah buat sendiri, maka semua didominasi oleh Cerita dengan Human Interest yang tinggi.

Artinya cerita penggalan kehidupan yang bisa kita temui sehari-hari.

Cerita Office Boy yang bikin Band dan lagunya dia shoot lalu upload ke YouTube.

Cerita Ibu Polisi yang dijanjikan sesuatu oleh atasannya, tapi tak kunjung direalisasikan.

Cerita Konsumen pesen makanan yang tak kunjung datang, pas datang salah.

Itu semua adalah cerita-cerita Human Interest.

5. Semua Storytelling yang Berhasil Itu PUNYA JUDUL yang Membuat Orang Penasaran untuk Baca Seluruh Ceritanya.

Judul itu bisa panjang, bisa pendek. Gak masalah.

Yang penting, apabila Anda mau membuat Storytelling yang berhasil Anda perlu menulis judul sedemikian rupa.

Sehingga judul tersebut punya daya tarik kuat agar pembaca mau membaca seluruh cerita dari awal sampai titik terakhir.

6. Kalimat-kalimatnya Enak Dibaca.

Gayanya gaya ngomong. Sehingga membacanya seperti dengerin orang ngobrol.

Tapi ejaannya bener. Tanda-tanda bacanya bener.

Setelah membaca judul, kita kepingin baca kalimat pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.

Setelah abis baca alinea pertama, kita kepingin baca alinea kedua, ketiga dan seterusnya.

Sampai tau-tau abis ceritanya.

7. Mampu Membuat yang Dijual Itu Menjadi Bagian dari Cerita dan, Oleh Karena Itu, Jadi Menarik.

Seorang Storyteller yang baik mampu membuat yang dijualnya itu jadi menonjol.

Jadi outstanding.

Jadi separate from the crowd alias terpisah dari keramaian.

Sehingga yang dijualnya itu jadi keliatan.

Dan menarik.

Justru karena ia jadi bagian tak terpisahkan dari cerita.

Bukan tempelan.

8. Ada Kontak Info dan Call to Action yang Jelas.

Tentu saja, di Storytelling yang sukses cara menyampaikan kontak info dan call to action ini juga nyantai aja. Wajar.

Nyaris "gak berasa".

Malah kalo gak ada, si Pembacanya bisa nyari-nyari.

Adanya kontak info ini penting, supaya Pembaca tau dia mesti berbuat apa, kalau dia tertarik dengan "jualan" yang ada di Storytelling tersebut.

9. Storytelling-nya Berdampak Positif pada "Jualannya"

Ya iyalah. Kalau tidak maka Storytelling tersebut tidak bisa dikatakan Storytelling yang sukses.

Dampak positif ini bisa saja dia membuahkan engagement yang banyak. Dalam arti banyak memperoleh Likes, Comments, Follows, Subscribes atau Shares.

Bisa juga engagement-nya sedikit, tapi menghasilkan Sales.

Buat jualan yang harganya jutaan, 10 Sales saja dihasilkan oleh suatu Storytelling, bisa dikatakan Storytelling tersebut berhasil.

Itu buat saya.

Buat orang lain bisa saja beda kriteria berhasilnya.

Bisa juga dampak positif ini dilihat dari dua-duanya:

Banyak Engagement dan Banyak Sales.

Di bawah ini adalah contoh Storytelling - Storytelling yang berhasil, yang memiliki semua atau sebagian besar elemen-elemen yang saya sampaikan di atas.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10215018448079820&id=1388347334

Storytelling di atas itu saya yang tulis.

Dampaknya Alhamdulillah ikut membantu terpenuhinya kuota minimum, sehingga Workshop Copywriting 4 Dimensi jadi dilaksanakan.

Itu cerita beneran. Alhamdulillah sekarang rumah ibu saya sudah jadi.

Alhamdulillah lumayan magrong-magrong. Kamarnya 5. Beda jauh dengan Rumah Dinas yang dari situ beliau terusir.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156602131645472&id=840735471

Storytelling di atas itu bikinan Budiman Hakim.

Dampaknya, Alhamdulillah rumah yang beliau mau jual di Storytelling itu sekarang sudah terjual.

Demikianlah 9 unsur yang saya amati menjadi ciri-ciri sebuah Storytelling yang sukses. Semoga ini bisa menginspirasi Anda untuk menulis Storytelling yang sukses juga! 

N.B.:

Jika ada yang ingin Anda tanyakan atau diskusikan tentang Copywriting atau khususnya Storytelling silakan ajukan di Grup Telegram (tidak berbayar) Pesantren Kilat Copywriting Publik di:

t.me/pkcpublik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun