Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Nutcracker and the Four Realms", Clara Stahlbaum Mencari Jati Diri di Alam Fantasi

8 November 2018   13:19 Diperbarui: 11 November 2018   14:22 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi sudahlah, kita hanya melihat hutan, lahan bersalju dan beberapa situasi dan makhluk modifikasi yang sesungguhnya wujud aslinya tidak jauh berbeda dengan yang ada di bumi. 

Agaknya, film ini memang hanya mau menceritakan upaya Clara mencari jati dirinya. Dan betul, perubahan karakter terjadi. 

Clara, yang secara mendadak, suka dengan kesendirian dan tidak memedulikan orang di sekelilingnya, termasuk perasaan ayahnya, setelah kematian ibunya, tetiba punya kepedulian besar kepada sekeliling. 

Ia peduli akan nasib empat alam fantasi peninggalan mendiang ibunya itu. 

Dan konflik cerita sebatas perebutan kepemilikan kunci yang merupakan pembuka benda serupa telur pemberian ibunya dan sekaligus pencipta makhluk "hidup". 

Kita tentu tahu akhir ceritanya akan seperti apa. Apalagi latar waktu adalah malam perayaan natal, malam penuh suka cita. 

Dan ya, pada kata "natal" ini kita dibikin bingung dengan dialog para pemerannya. 

Penguasa alam sama sekali tidak mengenal apa itu perayaan natal tetapi mereka menyebut dua atau tiga kali hutan pohon natal (Christmas Tree Forest).  

Lagi-lagi, tekanan cerita seperti mengarahkan pada pencarian identitas protagonis kita, Clara Stahlbaum. 

Ditambah lagi, ritme (pace) cerita berjalan pelan sekali. Seperti mau mengeksplorasi dialog, menguatkan nuansa, dan mendramatisasi keadaan. 

Efeknya, muncul sejumlah celah pada dialog, jalan cerita, dan pengembangan konflik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun