Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Nutcracker and the Four Realms", Clara Stahlbaum Mencari Jati Diri di Alam Fantasi

8 November 2018   13:19 Diperbarui: 11 November 2018   14:22 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan Drosselmeyer menunjukkan jalan sekaligus kesempatan bagi Clara untuk berpetualang ke alam fantasi. Perjalanan yang dilakukannya dengan meninggalkan perasaan gelisah pada di hati ayahnya. 

FSM Media
FSM Media
Seketika Clara berada di dunia lain setelah menyusuri salah satu koridor di kediaman megah milik Drosselmeyer. Ia menemukan kunci itu. Namun belum juga tergapai, kunci itu kena "rampok". 

Di tengah pengejaran "perampok", ia berkenalan dengan The Nutcracker, Kapten Philip (Jayden Fowora-Knight), kena kejaran tikus raksasa yang menjijikan, dan "mampir" di Alam Hiburan (Land of Amusements) yang dikuasai Mother Ginger (Helen Mirren). 

Untung ada Kapten Philip yang menyelamatkannya dari bahaya dan langsung membawanya ke sebuah kastil. 

Rupanya itu tempat tinggal mendiang ibunya. Di sana ia bertemu dengan tiga pemimpin alam. 

Ada Pemimpin Alam Gula-Gula (Land of Sweets), Sugar Plum (Keira Knightly); Bupati Alam Salju (Land of Snowflakes), Shiver (Richard E. Grant); dan Penguasa Alam Bunga (Land of Flowers), Hawthorne (Eugenio Derbez). 

Dan diajaklah Clara berkeliling ke tiga alam itu sembari diingatkan untuk jangan pernah menginjakkan kaki di Alam Hiburan. 

Tetapi sayang eksplorasi khayali di tiga alam fantasi itu kurang memuaskan. 

Dari 99 menit durasi film, hanya sekitar 10 menit kita diajak melihat-lihat tiga alam itu. Yang sebenarnya hampir tidak ada hal istimewa di dalamnya. 

Alam hiburan yang dikuasai Mother Ginger, malah, ternyata hanya sejenis taman bermain dengan tenda sirkus yang menjadi istananya. Di mana fantasinya? 

Padahal kita berharap, pada film fantasi, setidaknya suatu keadaan, tempat, dan karakter yang khayali, jauh dari gambaran riil yang sehari-hari terlihat di dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun