Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Yang Fana adalah Waktu", yang Kekal Hanya Cinta Sarwono dan Pingkan

2 April 2018   19:35 Diperbarui: 5 April 2018   02:23 12114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: koleksi pribadi

Keduanya masih berkomunikasi lewat aksara. Masih saling bertukar surat elektronik, obrolan WAbahkan cuitan twitter. Komunikasi lisan seolah terlalu terburu-buru untuk menikmati obrolan tentang cinta keduanya. 

Dan ujungnya, mengapa sejak pertama kali membaca novel ini, saya sudah menduga akan berakhir asyik ya, hehe.  

Namun begitu, kelokan cerita justru ada pada jalan hidup yang dilalui Katsuo. Ya, kolega Pingkan di sebuah universitas Jepang, yang secara diam-diam mencintai Pingkan, ceritanya malah menarik untuk dicermati. 

Keputusannya untuk keluar dari pakem karakternya selama ini cukup asyik untuk diikuti. Termasuk monolog batinnya tentang Sarwono, Pingkan, ibunya dan Noriko. 

Gerangan mana ujung-pangkalku (hal. 111) 

Simak juga bagaimana akhir kisah hubungannya dengan Noriko. Ya, nama Noriko muncul di Pingkan Melipat Jarak. 

Dialah perempuan pilihan ibu Katsuo. Perempuan yang ternyata menyimpan masa lalu pilu yang akan diceritakan secara detail di novel ketiga ini. Sejarah hidup yang memberinya sebuah keberanian untuk bersikap, yang sepertinya terinspirasi dari keteguhan hati Pingkan. 

Tapi di tengah perayaan cinta Sarwono dan Pingkan juga kelokan kisah Katsuo dan Noriko, terselip pertanyaan ihwal mengapa harus ada cerita mengenai Budiman, teman kecil Sarwono, yang tetiba datang memberikan undangan pernikahan?

Apakah ini semacam proses peralihan cerita untuk menegaskan "hey, Sarwono sudah sembuh dan siap menjalin cerita cintanya dengan Pingkan"?Atau memang ada serpihan cerita yang terlewat dan penting terkait Budiman ini? 

Kedatangan adik bu Hadi, ibunda Sarwono, juga sedikit menyela kelancaran cerita cinta Sarwono dan Pingkan. 

Mungkin saja bagian cerita itu muncul untuk menegaskan bahwa hubungan cinta Sarwono dan Pingkan tidak hanya kena adang keluarga besar Pelenkahu (Pingkan) tetapi juga sebagian anggota keluarga besar Sarwono. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun