Debut pria berusia 56 tahun itu pun berakhir manis. Pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Amerika Selatan, Timnas Ekuador dibantai 0-3 di kandangnya sendiri. Permainan "dingin" tanpa ampun rupanya menjadi ciri khas Tite.
Lihat saja gaya permainan Timnas Brasil kala merontokkan pertahanan Timnas Bolivia 5-0. Atau saat meluluhlantakkan Timnas Uruguay di kandangnya sendiri 1-4. Dan simak juga aksi Selecao membantai juara Copa America 2016, Cile, 3-0.
Rentetan kemenangan itu juga yang akhirnya mengantarkan Timnas Brasil melenggang mulus ke putaran final Piala Dunia 2018 setelah di tangan Dunga harus terseok-seok di urutan ke-6 klasemen.
Capaian yang sekaligus juga melabeli Timnas Brasil sebagai kontestan pertama yang lolos ke putaran final piala dunia setelah tuan rumah Rusia yang otomatis jadi tim peserta Piala Dunia 2018.
Tite bukan hanya memberikan kemenangan, tetapi juga rekor sembilan kali menang secara berurutan di fase kualifikasi piala dunia.
Bahkan hingga kini, dari 18 laga yang ia pimpin, Timnas Brasil membukukan 14 kemenangan, 3 kali imbang dan hanya sekali kalah, itu pun dalam laga uji coba kontra Argentina yang berakhir dengan skor 0-1.
Koleksi gol memasukkannya pun fantastis, dengan 41 gol. Adapun gol kemasukannya hanya 5 gol.
Di tangan Tite, Timnas Brasil memang tidak hanya bermain untuk menang, tetapi juga menang secara telak. Ia tahu kapan para pemainnya harus menyerang dan bertahan dan kapan harus bermain cantik dan tampil efektif.
Wajar jika kemudian, saat melawat ke Berlin, Tite punya kans untuk memenangi laga. Dan tentu saja, misi utamanya adalah menghapus memori kelam kekalahan telak di semifinal Piala Dunia 2014.
Kemungkinan yang bisa saja terwujud mengingat Timnas Jerman tidak bisa memainkan Mesut Ozil dan Muller kala berhadapan kontra Brasil.
Jadi menarik ditunggu perlawanan Tite atas Trauma "Belo Horizonte".
sumber data: espn.com