Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Max Verstappen dan Ancaman Red Bull Racing atas Dominasi Mercedes-Ferrari

23 Maret 2018   16:11 Diperbarui: 23 Maret 2018   16:19 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja untuk memuluskan jalan menuju tangga juara F1 itu, Verstappen harus mendapatkan dukungan serius dari para kru di timnya, Aston Martin Red Bull Racing. Keseriusan yang membuahkan sasis anyar untuk mobil dengan sasis bernama RB14.

Memang RBR masih menyimpan kendala dalam pengembangan sasisnya itu. Faktor mesin, karena Ferrari dan Mercedes ogah melepas mesinnya kepada RBR, merupakan satu hal yang mendasar dan perlu solusi terbaik.

Saat ini RBR masih menggunakan mesin TAG-Heuer milik Renault yang dikeluhkan performanya setelah tampil fantastis pada 2010-2013.

Meskipun, belakangan, RBR kepincut dengan mesin Honda yang kini digunakan Tim Scuderia Toro Rosso, mereka baru bisa menggunakannya jika kontrak dengan Renault di akhir musim ini berakhir.

Daniel Ricciardo dan Ancaman Red Bull Racing (RBR)

Tapi tentu saja, RBR bukan melulu soal Verstappen dan mesinnya. Ada nama lain, yang sebenarnya merupakan pembalap pertama RBR.

Dialah Daniel Ricciardo. Usianya terbilang matang, 28 tahun, dan musim ini merupakan tahun balap yang kelimanya bersama RBR.

Sejak 2014, Ricciardo sudah bergabung dengan RBR setelah Mark Webber memutuskan pensiun dari arena balap. Aksinya di musim perdananya bersama RBR itu langsung menempatkannya di posisi ke-3 pada akhir tahun balap.

Posisi yang sama ia ukir pada musim 2016. Namun tahun lalu, ia hanya berhasil menutup akhir musim di urutan ke-9 setelah mengalami 6 kali gagal finish.

Lewat kehadiran dua pembalap itu, Verstappen dan Ricciardo, RBR siap unjuk gigi di musim balap 2018. Bila tidak diantisipasi secara baik oleh Tim Ferrari dan Mercedes, RBR akan merusak dominasi mereka.

Kita tentu tahu RBR punya sejarah juara F1 sebanyak empat musim secara berurutan. Saat itu Sebastian Vettel mampu mengendalikan mobil RBR dengan baik dan mengantarkannya jadi kampiun pada periode 2010-2013.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun