Tapi kunci menyabet julukan "juara sejati" justru ada di kantong Deontay Wilder. Ya, pemegang sabuk juara tinju kelas berat versi WBC ini memang sosok penentu bagi siapapun petinju yang mau menyamai rekor Mike Tyson, yang mengawinkan tiga gelar juara tinju versi WBC, WBA, dan IBF.
Deontay Wilder
Atau justru, sebenarnya, Wilder sendiri yang diam-diam menyimpan ambisi menyandang gelar "juara sejati". Kecurigaan itu boleh saja muncul setelah ia sesumbar di akun media sosialnya bahwa dirinya mampu mengalahkan Mike Tyson di usia produktifnya pada 1986.
Tapi rupanya, Wilder memang tidak pernah asal bicara apalagi obral janji. Simak saja aksi terakhirnya kontra Luis Ortiz, Minggu (4/3/2018), petinju yang belum pernah menelan satupun kekalahan dengan rekor pertandingan 27-0, 24 KO. Wilder benar-benar digdaya.
Di hadapan 14 ribu penonton yang memadati Barclays Center di Brooklyn, laga Wilder konra Ortiz sungguh bernuansa drama. Para penontonnya sepert dipaksa melibatkan emosi di setiap rondenya.
Lihat apa yang dilakukan Wilder di ronde ke-5 saat pukulannya telak menghantam wajah Ortiz. Di pengujung ronde ke-5 itu, Ortiz tersungkur dan kena hitungan wasit David Fields. Tapi Ortiz sang KingKong masih sanggup menjalani laga.
Ronde ke-6 justru berjalan biasa saja, Wilder yang sebenarnya tengah mendapatkan "angin" malah tampak hati-hati melempar pukulan. Ortiz justru mempertunjukkan kekokohannya.
Benar saja pada ronde ke-7 hantaman Ortiz bertubi-tubi mendarat di kepala dan wajah Wilder. Saat itu, Wilder hanya mampu bertahan dan terlihat kelimpungan. Untung saja bel akhir ronde menyelamatkan "muka" Wilder dari status "kalah TKO".
Ronde ke-8 sebenarnya menjadi milik Ortiz. Wilder seolah sedang menormalkan kesadarannya setelah kena hantam berkali-kali pada ronde sebelumnya. Tapi ronde ke-9 menyimpan kejutan.
Tumbukan tinju Wilder keras menekan wajah Ortiz. Petinju asal Kuba itupun sempoyongan di ronde ke-9.
Puncaknya pada ronde ke-10, Wilder benar-benar menunjukkan kekuatan fisik dan kelihaian strateginya. Ayunan tinju tangan kanannya, yang merupakan andalan Wilder, menusuk muka Ortiz.