Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Darkest Hour", Potret Sikap Kepala Batu Perdana Menteri Churchill

16 Januari 2018   14:38 Diperbarui: 16 Januari 2018   18:43 2901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah fakta akan kekalahan pasukan Inggris di Perancis, Churchill malah mengumumkan kepada rakyat Inggris bahwa situasi di Prancis aman terkendali. Informasi yang dinilai membohongi publik tapi bertujuan agar rakyat Inggris tidak gelisah akan ancaman Nazi Hitler. Untuk menjaga optimisme rakyat, Churchill bahkan mengirimkan sinyal kemenangan lewat isyarat dua jari berbentuk huruf V (Victory).

Tapi fakta perang tidak bisa dibohongi. Pasukan Inggris di Dunkirk dan Calais terjepit. Di dua lokasi itu, seluruh pasukan harus ditarik keluar. Namun Churchill hanya punya satu pilihan: menyelamatkan pasukan di Dunkirk atau Calais. Dengan pertimbangan kuantitatif, Churchill memerintahkan pasukan di Calais untuk mengadakan perlawanan terhadap pasukan Nazi dengan harapan tekanan militer di Dunkirk mereda. Dengan begitu evakuasi bisa dilakukan di Dunkirk yang menampung jumlah pasukan hampir 10 kali lipat daripada di Calais.

Operasi Dynamo dengan pengiriman perahu kecil, sebagian besar milik nelayan, untuk evakuasi tentara di Dunkirk, dilancarkan. Atas keputusannya itu, label panjagal kembali melekat pada Churchill lantaran mengorbankan pasukan di Calais untuk keselamatan tentara di Dunkirk. Khawatir akan jatuh banyak korban lagi, Chamberlain dan Hallifax bersiasat.

Keduanya meminta Churchill membuka opsi dialog untuk perdamaian dengan Nazi Hitler melalui perantara Italia. Tetapi Churchill tetap pada pendiriannya hingga serangkaian data dan fakta kekalahan demi kekalahan pasukan Inggris mengubah segalanya. Churchill mempertimbangkan usulan Chamberlain dan Hallifax agar Inggris menjalin dialog dengan Nazi Hitler.

Di tengah keraguannya akan keputusan tersebut, Churchill melakukan survei kecil kepada rakyat Inggris dalam perjalanan kereta yang ia tumpangi dari St. James ke Westmnister. Ia bahkan meminta pendapat anggota parlemen lain terkait keputusannya untuk memerangi Nazi Hitler. Rupanya, keputusan untuk berperang melawan Nazi Hitler merupakan keputusan kolektif yang juga dimiliki oleh sebagian besar rakyat dan anggota parlemen, bahkan belakangan oleh Raja George VI.

Churchill memang kepala batu. Keputusannya untuk melancarkan perang terhadap Nazi Hitler akhirnya mendapatkan sambutan yang luar biasa. Sikap keras kepala yang akhirnya dicatat dalam sejarah sebagai keputusan yang berani dan turut berkontribusi atas kekalahan Nazi Hitler di Perang Dunia II. Meskipun banyak korban tentara Inggris yang juga berjatuhan.

Ulasan Film

Alur cerita Darkest Hour tentu mirip dengan sejarah yang meliputi sosok Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill. Dengan begitu, akhir cerita bukan merupakan sebuah elemen yang dinanti-nanti.

Justru yang menjadi perhatian serius penonton adalah sosok Gary Oldman yang memerankan perdana menteri eksentrik itu. Bila melihat aksinya di Darkest Hour, penonton, sedikit-banyak, akan lupa bahwa mereka tengah menyaksikan film fiksi bukan karya dokumenter tentang Churchill.

Bagaimana tidak? Penampilan fisik Gary Oldman jauh dari perannya sebagai Sirius Black di Film Harry Potter. Di Darkest Hour, ia ditampilkan lebih gemuk dari aslinya dan aksen suara yang lebih kasar dan sangat menyerupai gaya bicara Churchill yang sebenarnya.

Aksennya semakin kentara saat ia melancarkan orasi. Ya, Darkest Hour memang sama sekali bukan film aksi dengan adegan perang dan baku serang amunisi yang intens. Potret itu hanya ditampilkan pada porsi yang kecil seperti saat pasukan Inggris di Calais kena serang bom pasukan Nazi Hitler. Sisanya, dialog yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun