Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Insidious The Last Key", Mengungkap Masa Lalu Elise Si Cenayang

10 Januari 2018   21:43 Diperbarui: 11 Januari 2018   09:11 10502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sebenarnya pemeran utama film Insidious dan tiga lanjutan ceritanya? Bila merujuk pada dua film pertama yang tayang pada 2010 dan 2013, Insidious mengistimewakan keluarga Lambert yang beranggotakan suami-istri Josh dan Renai serta dua anaknya: Dalton dan Foster.

Tetapi bila berangkat dari dua film terakhir yakni Insidious 3 (2015) dan Insidious: The Last Key (2018), tampak bahwa peran Si Cenayang, Elise Rainier (Lin Shaye), begitu istimewa. Aksinya bersama Specs (Leigh Whannell) dan Tucker (Angus Sampson) untuk menyelamatkan sebuah keluarga yang diganggu oleh roh jahat mendapat sorotan utama.

Dan rupanya, di Insidious 1, keberadaan Elise juga muncul sebagai penyelamat Dalton yang rohnya bergentayangan di alam gaib. Sedangkan pada sekuel pertamanya, Insidious 2, peran Elise kembali dihadirkan, meskipun dalam wujud roh, yang juga menyelamatkan kepala keluarga Lambert, Josh.

Sepertinya, sutradara dua film pertama Insidious, James Wan, membuat kesalahan dengan "mematikan" Elise di film perdana. Sementara kehadirannya kadung menjadi perhatian penonton dan penyuka Insidious. Itulah barangkali yang mendorong Wan untuk kembali menghadirkan Elise di Insidious 2.

Penikmat film horor kemudian seolah menjadikan Elise sebagai faktor pembeda sekaligus menjadi karakter yang khas sehingga orang mengenal film Insidious karena kehadiran Elise. Dengan kata lain: Elise adalah Insidious dan begitu juga sebaliknya. Mungkin, atas alasan itu, sekuel kedua dan ketiga Insidious begitu menganak-emaskan cerita mengenai Elise.

Puncaknya adalah sekuel ketiga film Insidious bertema The Last Key. Inilah kisah mengenai asal-usul Elise hingga membuatnya bisa menjalin komunikasi antara manusia dengan roh halus. Sepintas, penggarapan film ini semacam usaha memperbaiki kesalahan karena film perdana Insidious malah "membunuh" tokoh penguat cerita dan peran pembeda.

Untuk latar waktu cerita, sang sutradara, kini dinakhodai oleh Adam Robitel, memulai tayangan dengan menarik jauh tempo peristiwa ke tahun 1953 saat Elise masih kecil. Bersama dengan adiknya, Christian, Elise tinggal bersama orang tuanya yakni ibu yang begitu pengertian, Audrey (Tessa Ferrer) dan ayah yang sangat temperamental, Gerald (Josh Stewart).

Sejak kecil, rupanya, Elise memang sering melihat makhluk halus, bahkan berkomunikasi dengan mereka. Ibunya menganggap Elise terlahir dengan bakat yang unik. Tetapi ayahnya berpandangan berbeda. Kemampuan Elise dianggap sebuah keanehan yang harus dibuang jauh-jauh dari dirinya.

Untuk menekan kemampuan unik Elise, sang ayah selalu menghukumnya dengan pukulan dan kurungan di rubanah (basement) setiap Elise menceritakan penglihatan gaibnya. Hingga akhirnya, Elise mendapati bisikan anak lelaki untuk membuka pintu di tempatnya dikurung. Sebuah kunci diambil dan terbukalah pintu terungku roh jahat.

Korban pertamanya, tidak tanggung-tanggung: ibunya. Sang ibu yang dikasihi tewas terlilit kabel pada lehernya setelah roh jahat merasuki tubuh Elise. Pasca kejadian itu, latar waktu melompat ke tahun 2010, tepat sebelum salah satu kerabat anggota keluarga Lambert menghubungi Elise untuk membantunya mengusir roh jahat di kediamannya.

Tapi sebelum Elise menolong Dalton pada Insidious 1, ia terlebih dulu terlibat kembali dengan masa lalunya; dengan kenangannya tentang kunci, pintu merah, dan roh jahat.

Setelah puluhan tahun tinggal jauh dari tempat asalnya karena ia melarikan diri dari rumah yang didiami ayah dan adiknya, Elise dipaksa kembali untuk membantu penghuni baru tempat tinggal lamanya dari gangguan roh jahat.

Di rumah lama itulah, yang sebagian besar berada di bagian rubanah, kepingan teka-teki dari masa lalu Elise terjawab. Selain itu, kehadirannya di sana juga dalam upaya menyelesaikan misi mulia menolong roh manusia yang tersesat dari cengkeraman roh jahat seraya membalaskan dendam atas kematian sang ibu tercinta.

Di tempat tinggal semasa kecilnya itu, penonton, kebanyakan dari sudut pandang Elise, menjadi korban jump scares (aneka kejutan) atas kehadiran makhluk berwajah aneh disertai sound yang bikin jantung tersentak. Sepintas, hampir tidak ada yang istimewa dari teknik menakut-nakuti di sekuel ketiga Insidious ini. Apa yang tampak nyaris sama dengan film horor pada umumnya.

Satu yang khas adalah perjalanan Elise ke The Further, sebutan alam gaib tempat roh jahat dan roh tersesat bertemu di film Insidious. Selain tentunya, penampakan pintu berwarna merah yang selalu menjadi teka-teki tentang makhluk apa yang bakal muncul di sebalik pintu itu.

Tetapi penampakan makhluk serupa predator dalam film Alien vs Predator sedikit membuat film antiklimaks. Roh jahat yang sempat dikesankan akan begitu menyeramkan dengan sosok wajar manusia tetapi berwajah aneh, tetiba mewujud sebagai semacam monster. Atau setan berwujud monster?

Meski begitu, sebagai sebuah produk sinematik bergenre horor, Insidious bagian keempat ini tetap laik tonton. Apalagi bagi mereka yang menanti-nanti kehadiran Elise dan sekelumit kisah masa lalunya yang membentuk kisah Insidious.

Sebagai pengingat, secara kronologis atau urutan waktu cerita, Insidious: The Last Key ini merupakan kelanjutan dari Insidious 3. Adapun Insidious 3 adalah prekuel dari Insidious 1 dan Insidious 2. Sehingga bila diurutkan berdasarkan kronologi perisitiwa menjadi seperti ini: 3, 4, 1, 2.

Tetapi tanpa petunjuk itu, rasanya kehadiran Elise sebagai benang merah sekuel sedikit-banyak membantu memahami latar waktu cerita. Elise, kehadirannya, memang menjadi penyelamat saga Insidious.

-----

Insidious: The Last Key (2018)

Sutradara: Adam Robitel; Penulis Naskah: Leigh Whannell; Produser:Leigh Whannell, James Wan, Jason Blum, Oren Peli; Genre: Horor, Misteri; KodeRating: 17+; Durasi: 103 Menit; Produksi:Blumhouse Production, Stage 6 Films; Bujet:US$ 10 Juta

Pemeran:Elise Rainier (Lin Shaye), Specs (Leigh Whannell), Tucker (Angus Sampson), Christian (Bruce Davison), Gerald (Josh Stewart), Ted Garza (Kirk Acevedo), Imogen (Caitlin Gerard), Melissa (Spencer Locke), Audrey (Tessa Ferrer)

sumber data film: IMDB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun