Mohon tunggu...
Nadiah Robbaniyah
Nadiah Robbaniyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa STEI SEBI, Depok-Jawa Barat

Taharraku Fillah Wallahu Yuharrikul Quluub

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hama yang Memotong Pahala di Bulan Mulia

28 Maret 2020   03:17 Diperbarui: 28 Maret 2020   03:33 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebab dari semua itu karena wanita adalah makhluk yang didominasi oleh perasaan. Oleh karena itu wanita harus menjauhi perdebatan, karena yang seharusnya diutamakan dalam berdebat adalah logika bukan perasaan. 

Wanita bias saja terpengaruh oleh emosi sehingga dapat merubah asumsi dan cara berfikirnya yang dapat menimbulkan suasana perdebatan yang semakin panas dan menjadi perdebatan kusir atau perdebatan yang tiada ujungnya.

Alih-alih mendapat manfaat dari perdebatan, justru malah sering merusak mood dan menyemai bibit kebencian terhaddap lawan. 

Oleh karenanya, diusahakan bagi wanita untuk tidak mendekati dan cenderung menghindari debat kusir, niscaya hati akan menjadi lebih tenang dan mood pun menjadi lebih terjaga, semangat ibadah terjaga, dan Ramadhan pun terasa lebih indah.

Salah satu tips menghindari perdebatan yang tak berguna yaitu menghilangkan raa ingin menonjol daripada yang lain, ingin diakui dan tak ingin diremehkan. Karena perasaan-perasaan inilah yang menjadi bibit terjadinya perdebatan tiada habisnya. 

Sikap mengalah dan berlapang dada bisa menjadi alternative agar hati tidak mudah terbawa suasana yang mulai memanas, pun sikap tersebut menunjukkan sisi dewasa dan berwibawa.

Debat kusir, ghibah dan berbagai amal buruk yang keluar dari lisan, hendaknya kita waspadai. Hama yang dapat merusak kualitas dan memusnahkan pahala di bulan mulia, hama yang mempunyai kekuatan penghancur pahala yang besar tapi sering kali diremehkan. 

Semoga Ramadhan kali ini kita semua dapat menanam, menyemai dan memanen raya pahala tanpa adanya hama pemotong yang dapat merugikan kita semua. Aamiin. Wallahua'lam bishowab.

Oleh : Nadiah Robbaniyah, mahasiswa STEI SEBI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun