Mohon tunggu...
Bani Putri
Bani Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semuanya Telah Berlalu

30 September 2022   12:01 Diperbarui: 30 September 2022   12:07 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

          Ini hari pengumuman hasil ujianku, hari yang benar-benar menakutkan. Aku bersama teman-temanku membuka website yang di sediakan, saat aku membuka aku tidak menyangka disitu tertulis bahwa diriku lulus. Ini hari istimewa yang orang-orang harus tahu bahwa diriku telah berhasil masuk ke Universitas.

          Ketika sudah dirumah Aku langsung membersihkan diri dan rebahan "Hari yang menyenangkan dan tak pernah terlupakan", pikirku. Tubuhku mungkin merasa lelah tapi hatiku tidak karena aku masih senang dengan hasil lulus itu. Dan tepat pada pukul 8 malam aku bergegas menuju meja makan untuk makan malam bersama dengan keluargaku dan berniat untuk memberi kabar terhadap keluargaku.

"Bu, Ayah aku lulus SBMPTN loh di UPI itu kampus incaran orang-orang tahu" Ucapku dengan rasa bangga.

Lalu ibu menjawab, "Wah hebat kamu Nak, ibu dan ayah bangga sekali kepada dirimu".

Ayah pun menyahut, “Kamu memang anak yang sangat keren kamu bisa mendapatkan apa yang kamu mau tapi ada 1 hal yang ingin ayah bicarakan".

“Apa yang akan Ayah bicarakan? Bicarakan saja sekarang” jawabku.

“Ayah dipecat karena pengurangan karyawan, maaf Ayah tidak bisa mewujudkan cita-citamu, maaf tidak bisa menjadi kepala keluarga yang baik” Itu yang beliau katakan. Entah siapa yang bisa disalahkan, Entah diriku ataupun takdir yang salah tetapi kabar ini membuatku merasa bahwa mimpiku selesai disini.

          Setelah mendengar apa yang ayah katakan aku benar-benar menangis. Entah mengapa tuhan tidak merestui jalan yang inginku ambil. Karena hari itu adalah hari yang terbaik dan sekaligus terburuk bagi diriku.

          Setelah menjalani banyak rintangan yang ku lewati, kini diriku kuliah di kampus swasta dan mengambil kelas karyawan karena aku harus bekerja untuk membayar uang kuliahku. Aku tidak menjadi dokter melainkan aku mengambil Akuntansi. Aku terkadang merasa iri ketika orang lain pergi melangkah sesuai yang mereka mau tapi diriku tidak. Tetapi diriku juga mengalami perjalanan hebat yang tidak bisa orang lain jalani. Aku juga bersyukur karena dapat berkuliah yang dimana tidak semua orang bisa ada di posisiku. Mempunyai jalan baru juga tidak mudah untukku, Aku harus bisa memahami hal baru. Seperti cerita dari Ibuku Aku pernah tidur dikelilingi buku karena Aku tidak tahu apa-apa saat kuliah di Akuntansi dan berusaha mempelajari itu sampai tertidur.

          Diriku juga mengingat bagaimana perjuanganku untuk mendapatkan hasil ujian yang bagus. Menghabiskan waktu luang dengan belajar, menjauh dari teman-teman dan ternyata aku hanya dipatahkan oleh Realita.

          Dari apa yang telah terjadi akanku kubur semua mimpi dan impianku, Aku putuskan untuk memulai langkah baru yang asing dan melakukan sebaik mungkin. Jika ada kesempatan lain ingin sekali cita-citaku tercapai mungkin memang tidak sekarang atau dalam waktu dekat bisa saja kapan pun. Karena sampai kapan pun menjadi dokter adalah impian terbesar dalam hidupku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun