Mohon tunggu...
Bani Putri
Bani Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semuanya Telah Berlalu

30 September 2022   12:01 Diperbarui: 30 September 2022   12:07 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Percakapan itu berakhir dengan dua orang bersahabat yang saling mendukung satu sama lain, mereka akan selalu mendukung dan menyemangati dalam kondisi apa pun.

          Sampai pada hari dimana ujian nasional tiba, Aku yang selalu belajar dengan cukup keras dan menyiapkan semuanya dari jauh-jauh hari supaya dapat nilai yang maksimal.

          Aku datang dan mengerjakan soal yang diberikan Aku merasa tidak yakin, tiba-tiba saja diriku menjadi panik, sakit kepala dan hatiku bertanya, “apakah diriku bisa melakukan ini semua?". Tetapi aku selalu mengingat apa yang ibuku katakan dengan yakin dan kepercayaan ibuku aku mengerjakan 60% soal yang ada pada saat itu dan aku rasa itu akan cukup untuk menjawab ujian itu.

          Beberapa hari setelah ujian hari pengumuman itu tiba, Aku membuka website pengumuman itu ketika aku di sebuah cafe. Dan tertulis bahwa diriku tidak diterima di kampus impianku. Aku masih tidak percaya dengan tulisan yang menyatakan bahwa aku tidak lulus, Aku merasa kecewa dengan diriku sendiri, semuanya telah gagal, Aku bertanya pada diri sendiri mengapa aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku mau. Padahal teman-temanku yang mereka bilang tidak bisa, mereka lulus walau tidak semua, disitu aku benar-benar kecewa terhadap diriku sendiri, menyalahkan diriku dan keadaan. Yang orang lihat aku selalu terlihat baik-baik saja padahal Aku menutupi semua itu agar tidak ada yang khawatir kepada diriku.

          Aku pun pulang ke rumah, sesampainya dirumah Aku memberitahu kepada ibuku ketika ia sedang berbaring menonton film kesukaannya.

“Ibu, ada yang ingin aku sampaikan” Aku membuka obrolan dengan ibuku.

“Eh.. sudah pulang Nak, mau menyampaikan apa? Katakan saja” Ibu menyahut.

“Jadi hari ini pengumuman ujian Bu, namun ketika aku memeriksa hasilnya disitu tertulis gagal. Maafkan aku Bu, maaf tidak sesuai yang ibu harapkan, maaf aku gagal" Ucapku dengan rasa takut dan sedih.

“Tidak apa-apa Nak kamu tidak harus sempurna, memang kamu ingin berhasil namun takdir bagaimana? Tidak pernah ada kata gagal untuk orang hebat yang mau berusaha, ibu yakin kamu pasti bisa dapatkan apa yang kamu di lain waktu" Kata-kata yang sangat menyemangati sedihku dan benar tidak semuanya harus datang langsung bisa saja berjalan dengan beriringnya waktu atau akan datang di hari yang benar-benar tepat.

          Setelah melalui banyak kekecewaan itu bukan menjadi akhir dari perjuanganku, aku bangkit kembali dengan belajar untuk mengikuti ujian SBMPTN. Dimana itu adalah harapan terakhir yang dapat ku ambil. Karena diriku takut akan terulangnya hal yang sama. Kali ini Aku benar-benar melakukan banyak persiapan untuk mengikuti ujian.

          Menjelang beberapa hari sebelum ujian Aku merasa lelah karena terlalu memaksakan untuk belajar tapi aku tetap belajar demi mencapai apa yang aku inginkan. Ini adalah hari ujian SBMPTN, Kali ini aku percaya terhadap diriku. Dengan yakin aku hampir mengerjakan semua soal dan merasa semuanya berjalan dengan lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun