Mohon tunggu...
Bang Zaki
Bang Zaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yang konsentrasi di penyiaran islam, saya mahasiswa aktif di kampus dan di dunia dakwah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Sosial dan Budaya Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya

8 November 2024   20:37 Diperbarui: 8 November 2024   22:29 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Agung Sunan Ampel di Surabaya merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dalam penyebaran agama Islam di Jawa Timur. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel, salah satu dari Walisongo, pada tahun 1421, yang tidak hanya menjadi pusat dakwah Islam, tetapi juga pusat kebudayaan dan tradisi yang bertahan hingga saat ini. Pengaruh sosial dan budaya yang dibawa oleh Masjid Agung Sunan Ampel tidak hanya berperan dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat sekitar, terutama di wilayah "Kampung Arab." 

Pengaruh Sosial Masjid Agung Sunan Ampel

Sebagai salah satu pusat aktivitas keagamaan di Surabaya, Masjid Agung Sunan Ampel memainkan peran besar dalam kehidupan sosial masyarakat setempat. Masjid ini menjadi tempat berkumpulnya berbagai lapisan masyarakat yang datang untuk beribadah, belajar agama, dan berinteraksi sosial. Masjid ini telah menjadi pusat kegiatan keagamaan rutin seperti pengajian, majelis taklim, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antar anggota masyarakat tetapi juga memper kokoh ikatan sosial berdasarkan nilai-nilai keislaman.

Masjid Agung Sunan Ampel juga berfungsi sebagai tempat untuk memperingati acara-acara keagamaan seperti Maulid Nabi, Isra Mi'raj, dan acara-acara hari besar Islam lainnya. Peringatan ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga kesempatan bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam makna dan sejarah Islam. Di sisi lain, masjid ini juga menjadi tempat bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial seperti gotong royong dan pemberian zakat serta sedekah kepada fakir miskin. Hal ini memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat sekitar.

Masjid Sunan Ampel juga berperan sebagai tempat ziarah yang ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah. Kegiatan ziarah ini memiliki dampak sosial yang besar, yaitu mempertemukan orang-orang dari berbagai latar belakang dan menciptakan hubungan sosial yang kuat antara para peziarah dan masyarakat sekitar. Interaksi sosial yang terjadi antara peziarah dan penduduk lokal menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi, seperti perdagangan dan penyediaan jasa, yang turut meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar Masjid Sunan Ampel. 

Sumber : Kompas.com
Sumber : Kompas.com

Pengaruh Budaya Masjid Agung Sunan Ampel

Masjid Agung Sunan Ampel juga memiliki pengaruh budaya yang sangat kuat, terutama dalam hal melestarikan budaya Islam di Surabaya. Di sekitar masjid ini terdapat daerah yang disebut sebagai "Kampung Arab," yang dihuni oleh keturunan Arab yang menetap di Surabaya sejak masa Sunan Ampel. Kehadiran Kampung Arab ini menciptakan akulturasi budaya antara masyarakat Jawa dan keturunan Arab yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bahasa, adat istiadat, dan kuliner. 

Keberadaan Kampung Arab memberikan warna tersendiri bagi budaya di sekitar Masjid Agung Sunan Ampel. Masyarakat keturunan Arab di wilayah ini mempertahankan tradisi-tradisi Islam yang diajarkan Sunan Ampel dan leluhurnya. Salah satu contoh tradisi yang berkembang di sekitar masjid ini adalah pelaksanaan pengajian rutin yang diikuti oleh masyarakat keturunan Arab dan masyarakat Jawa. Tradisi ini membentuk identitas budaya yang kuat di sekitar Masjid Sunan Ampel sebagai pusat kebudayaan Islam di Surabaya. 

Budaya kuliner di sekitar masjid juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan Kampung Arab. Banyak pedagang yang menjual makanan khas Timur Tengah seperti kebab, nasi kebuli, dan roti maryam. Kuliner khas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung masjid dan wisatawan yang datang untuk menikmati suasana budaya yang unik. Selain itu, budaya berziarah yang dilakukan oleh banyak umat Islam di Indonesia memperkuat status masjid ini sebagai pusat budaya dan spiritual. Pengunjung dari berbagai daerah sering datang untuk berziarah ke makam Sunan Ampel, yang diyakini sebagai salah satu tempat yang diberkahi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun