Mohon tunggu...
Bangun
Bangun Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

just share

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengintip Aspek Pertanian Berkelanjutan Agrowisata Salib Putih

9 Desember 2018   23:52 Diperbarui: 10 Desember 2018   00:30 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agrowisata Salib Putih terletak di kaki Gunung Merbabu yang berbatasan dengan kabupaten Semarang dan kota Salatiga.  Agrowisata ini memiliki pemandangan yang begitu indah untuk dikunjungi bersama dengan sahabat dan keluarga atau orang-orang terdekat. 

Selain itu banyak spot-spot yang menarik di agrowisata ini seperti camping ground, kolam berenang, dan outbond. Spot-spot yang ada bisa digunakan untuk berselfie dengan background pemandangan kota salatiga, perkebunan kopi, teh , cengkeh, kapas, serta menikmati keindahan gunung Merbabu. 

Tak hanya itu, Agrowisata Salib Putih memiliki peternakan sapi perah yang dapat dikunjungi dan merasakan susu sapi murni dan juga Agrowisata ini memiliki fasilitas penginapan berupa Hotel De Emerik yang fasilitas lengkap dan tersedia dengan harga yang bervariasi dan murah.

dokpri
dokpri
 Dari ketinggian tertentu di agrowisata Salib Putih pengujung dapat menikmati indahnya rawa-rawa legendaris yang ada di Jawa Tengah yaitu Rawa Pening. Tak perlu khawatir bagi pengunjung yang ingin datang ke agrowisata Salib Putih karena jarak tidak begitu jauh dari kota salatiga kurang lebih empat kilometer dan membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.  

Dan harga yang ditawarkan ketika memasuki agrowisata tersebut tidaklah terlalu mahal, jika hanya untuk berselfi ria dengan background pemandangan tidaklah ada pungutan biaya apapun, namun perlu diperhatikan adalah kebersihan agar tidak mencemari lingkungan yang ada di kawasan agrowisata salib putih.

dokpri
dokpri
Dengan adanya keberadaan agrowisata Salib Putih dari kacamata pertanian berkelanjutan yang dilihat dari 3 aspek atau pilar yaitu 3P (People, Profit, dan Planet).

Dimana people yang berkaitan dengan sosial masyarakat dengan adanya agrowisata Salib Putih, kemudian Profit yang mengarah kepada berkelanjutannya perekonomian pihak pengelola agrowisata Salib Putih dan juga masyarakat yang ada disekitarnya, serta Planet berhubungan dengan kualitas lingkungan atau sumber daya  yang dimanfaatkan sebagai agrowisata Salib Putih.

dokpri
dokpri
Aspek Sosial (People)

Keberadaan awal dari adanya Agrowisata Salib Putih merupakan peran dari seorang berkebangsaan Belanda yang bernama De Emmerick pada tahun 1902 yang tergerak  bersama istrinya untuk membantu para pengungsi dengan mendirikan barak - barak penampungan untuk kurang lebih 300 jiwa akibat dari bencana alam meletusnya gunung Kelud di Jawa Timur  pada tahun 1901 yang berdampak ke daerah tersebut. 

Seiring berjalannya waktu, tempat penampungan ini menjadi Yayasan Sosial Kristen Salib Putih (YSP) dan berganti menjadi bernama Pondok Remaja Salib Putih kemudian berganti nama menjadi Agrowisata Salib Putih.

Agrowisata Salib Putih yang mempertontonkan nilai seni secara estetika karena adanya penataan tanaman hias yang menarik pengunjung untuk langsung take a picture terutama kaum Hawa. Untuk menunjang penataan dan merawat tanaman hias membutuhkan tenaga kerja, sehingga membuka peluang kerja untuk masyarakat sekitar untuk dapat bekerja di Agrowisata tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun