Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suryo condro kartiko

3 Februari 2025   07:46 Diperbarui: 3 Februari 2025   07:46 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul tersebut merupakan ayat -- ayat Allah yang tidak tertulis, oleh karena itu mari kita membacanya agar dapat memahami makna terkandung didalamnya, lalu kita laksanakan atau amalkan dalam kehidupan sehari -- hari.

Suryo ( Matahari ). Matahari menerangi jagad raya, atau semesta alam seisinya tanpa membeda - bedakan satu sama lainnya, apakah itu daratan, manusia, binatang, tumbuhan, gunung, bebatuan, lautan, padang pasir, dan lain -- lain kesemuanya akan diterangi oleh sinarnya. Matahari bersinar di siang hari, dengan memancarkan sinarnya yang berhawa panas tetapi sangat bermanfaat bagi hidup, dan kehidupan.

Hangatnya sinar matahari di pagi hari baik untuk berolah raga, dan berjemur (Jawa = dhedhe) karena sinar matahari pagi tersebut dapat mensintesa pro vitamin D dalam tubuh menjadi vitamin D. Semakin siang intensitas sinar ultra violet yang ada didalamnya semakin meningkat, sehingga dapat membantu membunuh bakteri maupun virus, sehingga udara menjadi bersih dari sumber penyakit.

Sinar matahari keberadaannya juga sangat dibutuhkan untuk hidup, dan kehidupan tumbuhan - tumbuhan. Karena dengan adanya bantuan sinar matahari daun lalu dapat melakukan fotosintesa atau assimilasi C, layaknya dapur untuk menghasilkan karbohidrat yang dibutuhkan bagi hidupnya tumbuh - tumbuhan.  Di sisi lain juga melepaskan limbah berupa Oksigen yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia, dan binatang. 

Disini terjadi simbiose mutualistis antara manusia dan binatang dengan tumbuh -- tumbuhan, saat di siang hari. Hal ini dapat terjadi karena daun dalam melakukan fotosintesa atau assimilasi C memerlukan CO2 ( Karbon dioksida ) untuk menghasilkan karbohidrat. Dalam proses penguraian karbohidrat menghasilkan energi untuk hidupnya tumbuh -- tumbuhan, dan melepaskan O2 yang sesungguhnya merupakan limbah namun sangat dibutuhkan manusia, dan binatang untuk hidupnya. Oleh manusia O2 ( Oksigen ) diperlukan untuk mengolah makanan dalam tubuhnya, menghasilkan energi dan melepaskan CO2 sebagai limbah tetapi dibutuhkan oleh tumbuh - tumbuhan untuk hidupnya. 

Sehubungan dengan hal tersebut kita sebagai manusia yang merupakan makhluk paling sempurna diantara makhluk lain ciptaan Allah, wajib menjaga keseimbangan alam tersebut. Mengingat jagad raya atau semesta alam seisinya ini karunia Allah yang wajib dilestarikan, dipelihara, dirawat, diciptakan sedemikian rupa demi terjaganya keindahan, keselarasan, keserasian, keseimbangan dan keharmonisan hidup bagi makhluk yang ada di dalamnya. ...................................................................

Ini kewajiban kita sebagai Khalifah Allah bila sungguh -- sungguh 

beribadah atau mengabdi kepada-Nya.

Pada saatnya tumbuhan berbunga, dan akhirnya menjadi buah. Buah -- buahan ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia, dan binatang pemakan buah - buahan. Bagian tumbuhan lainnya antara lain berupa batang untuk bahan bangunan, daun dapat digunakan sebagai pakan ternak. Kemudian ternak dimanfaatkan oleh manusia untuk bekerja, dan sebagiannya dapat dimakan.

Artinya manusia hendaklah dapat hidup, dan memberikan penghidupan bagi sesama tanpa membeda - bedakan suku bangsa yang satu, dengan suku bangsa lainnya. Tanpa membeda - bedakan bangsa yang satu, dengan bangsa lainnya. Tanpa membeda - bedakan warna kulit, bahasa, dan agamanya. Tanpa membeda - bedakan derajad, pangkat, dan golongan, serta status sosial ekonominya.

Dengan kata lain ...............................................................

Hidup kita ini hendaklah dapat berguna bagi diri sendiri dan 

bermanfaat bagi orang lain.

Layaknya sifat matahari apa yang ada di jagad raya seisinya ini semua akan diterangi dengan sinarnya, tanpa pilih kasih. Bukankah ini merupakan kejadian nyata yang dapat dilihat dan dirasakan langsung, karena itu hendaklah diyakini kebenarannya tanpa ada yang dapat menyangkalnya?

Selanjutnya kita tinggal mencontoh, dan menerapkan kebenaran tersebut selama kita melakoni perjalanan hidup, dan kehidupan di atas dunia ini layaknya melihat kiprah nabi secara langsung. Dan ini sekaligus, merupakan bukti nyata kebenaran dari ayat Allah yang tertulis.

Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 251. Mereka ( tentara Thalut ) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan ( dalam peperangan itu ) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya ( Daud ) pemerintahan dan hikmah ( sesudah meninggalnya Thalut ) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak ( keganasan ) sebagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia ( yang dicurahkan ) atas semesta alam.

Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 252. Itu adalah ayat - ayat dari Allah, Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar - benar salah seorang diantara Nabi - Nabi yang diutus.

Condro ( Bulan ). Dengan bergantinya waktu dari siang ke malam, maka berganti pula yang menerangi jagad raya atau semesta alam seisinya ini. Pada siang hari diterangi dengan sinar matahari, sedangkan pada malam hari diterangi dengan cahaya bulan. Hanya bedanya penerangan di siang hari dilakukan dengan pancaran sinar matahari yang membawa hawa panas, sedangkan dikegelapan malam diterangi dengan cahaya bulan yang tidak disertai hawa panas.

Adapun kesamaan dengan matahari, bulan juga menerangi jagad raya atau semesta alam seisinya tanpa membeda - bedakan satu sama lainnya. Apakah itu berupa: daratan, hutan, manusia, binatang, tumbuhan, gunung, bebatuan, lautan, padang pasir, lembah dan ngarai, dan lain - lain kesemua nya akan diterangi oleh cahayanya.

Manusia hendaklah memiliki sifat, atau wataknya bulan. Menerangi jagad raya atau semesta alam  seisinya di malam hari tanpa efek panas yang ditimbulkannya. Artinya manusia hendaklah dapat memberikan nasehat atau solusi atau jalan keluar .............................

Kepada sesama yang sedang mengalami kesulitan atau mendapat musibah dengan 

sabar dan ikhlas tanpa pamrih.

Layaknya sifat bulan, semua yang ada di jagad raya atau semesta alam seisinya termasuk diri manusia ini akan diterangi dengan cahayanya tanpa hawa panas, dan tidak pilih kasih.

Bukankah ini merupakan kejadian nyata yang dapat dilihat, dan dirasakan secara langsung, karena itu hendaklah diyakini kebenarannya tanpa ada yang dapat menyangkalnya? Selanjutnya kita tinggal mencontoh, atau menerapkan kebenaran tersebut selama kita melakoni perjalanan hidup, dan kehidupan di atas dunia ini layaknya melihat kiprah nabi secara langsung.

Al Qur'an surat Yunus ayat 5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah - manzilah ( tempat -- tempat ) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda - tanda ( kebesaran-Nya ) kepada orang - orang yang mengetahui.

Kartiko ( Bintang ). Sesungguhnya bintang itu bersinar abadi, baik di siang hari maupun di malam hari. Tetapi di siang hari bintang tidak kelihatan, karena sinarnya di kalahkan dengan besarnya sinar matahari. Namun bila di malam hari bintang tetap kelihatan sinarnya, meskipun ada cahaya bulan purnama sekalipun.

Artinya manusia hendaklah memiliki sifat atau karakter atau watak atau pribadi yang tangguh, dan teguh. Yang benar dikatakan benar, dan yang salah dikatakan salah. Tidak mudah  terpengaruh dengan iming -- iming kebendaan, seberapapun besar nilainya. Tidak mudah terpengaruh apakah itu orang lain atau keluarga, dan saudaranya sendiri. Tidak mudah terpengaruh apakah itu sekeyakin an atau seagama atau segolongan atau sekelompok atau tidak. Singkatnya orang yang sudah tidak mudah terpengaruh oleh harta, tahta, dan wanita.

Atau dengan kata lain orang yang sudah tidak terpengaruh lagi dengan pengaruh ...............................

Negative yang berhembus sangat keras layaknya sungai airnya mengalir sangat deras 

tetapi seseorang tetap sampai di seberang dengan selamat.

Caranya? Dengan menggunakan akal sehatnya orang tadi lalu menyeberang dengan mengikuti aliran arus deras, namun dengan tekat dan keteguhan hati akhir-nya tetap dapat sampai di seberang sungai dengan selamat.

Istilah Jawa mengatakan orang yang menyeberang tadi diistilahkan, ngeli ning ora keli. Yang artinya orang tadi mengikuti situasi, dan kondisi yang ada dilingkung annya namun orang tersebut tidak terbawa ..................................

Situasi dan kondisi yang beredar dilingkungannya serta 

tetap tangguh dan teguh dengan pendiriannya.

Disamping itu manusia hendaklah dapat menjadi tuntunan bagi sesama, baik dalam bertingkah laku, berbuat dan bertutur kata dalam kesehariannya. Juga hendaklah dapat memberi petunjuk bagi yang memerlukan, dan tidak harus ikut -- ikutan orang lain tanpa dinalar sebelumnya.

Selanjutnya kita tinggal mencontoh, atau menerapkan kebenaran tersebut selama kita melakoni perjalanan hidup, dan kehidupan di atas dunia ini layaknya melihat kiprah nabi secara langsung.

Al Qur'an surat Al An'aam ayat 97. Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu men-jadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguh-nya Kami telah menjelaskan tanda - tanda kebesaran ( Kami ) kepada orang - orang yang mengetahui.  

Al Qur'an surat An Nahl ayat 16. dan (Dia ciptakan) tanda - tanda  (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.                                                   

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun