Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa utusan Allah?

21 Januari 2025   06:41 Diperbarui: 21 Januari 2025   06:41 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau kita sudah dapat memahami, menyadari dan meyakini bahwa nabi siapapun dia yang juga adalah utusan Allah dengan kewajiban menyampaikan firman-Nya, kita juga harus menyadari, dan meyakini bahwa di dalam .......................................................................

Al Qur'an itulah terdapat kebenaran hakiki.

Dan yang seharusnya kita pedomani selama melakoni perjalanan hidup, dan kehidupan di atas dunia ini. Dengan demikian ............................

Segala tindakan yang kita kerjakan sehari - hari tidak berdasar atas kata orang apapun predikat dan sebutan,

serta apapun dalil yang digunakannya.

Al Qur'an hendaklah diposisikan sebagai sumber dari segala sumber kebenaran, layaknya Undang-Undang Dasar 1945 bila di negara kita. Yang artinya segala peraturan perundang -- undangan yang ada, dinyatakan tidak berlaku manakala bertentangan dengan Undang -- Undang Dasar 1945.

Begitulah hendaknya memposisikan Al Qur'an. Jadi segala dalil yang dipergunakan para pendakwah apapun predikat, dan sebutannya apakah: kyai, ulama, ustad, penceramah, penyampai risalah atau sebutan lainnya ..................................................

Manakala bertentangan dengan Al Qur'an 

hendaklah kita berani untuk tidak mengikutinya.

Karena kebenaran sejati adanya dalam perintah dan petunjuk Allah baik berupa ayat -- ayat Allah yang tertulis atau Al Qur'an, dan ayat -- ayat Allah yang tidak tertulis berupa semesta alam atau jagad raya seisinya. Hendaklah kita mengingat, dan menyadari apapun yang kita kerjakan atau kita perbuat meskipun mengikuti pendakwah apapun predikat dan sebutannya, tanggung jawab akhir ada pada diri kita masing - masing.

Atau dengan kata lain ...................................................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun