Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa utusan Allah?

21 Januari 2025   06:41 Diperbarui: 21 Januari 2025   06:41 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hal yang memprihatinkan mengapa justru situasi, dan kondisi yang terjadi lebih kurang 14,5 abad yang silam dikenal sebagai zaman jahiliyah, saat ini (tahun 2024) seolah -- olah kita dapat melihat kembali rekaman kejadiannya di negeri yang sama - sama kita cintai ini? Kalau hal ini yang terjadi, lalu siapa yang salah? Yang salah, tidak lain manusianya sendiri.

Padahal penganut Islam telah bersaksi akan mencontoh, dan meneladani nabi. Tetapi mengapa penganut Islam dalam melaksanakan atau dalam mengamalkan firman Allah hanya mendasarkan atas kata orang?

Tanpa mau meneliti, dan meneliti kembali (check and recheck) kebenarannya dengan Al Qur'an. Asal penyampai risalah ngomong merah,  pengikut ikut berkata merah. Penyampai risalah ngomong hitam, pengikut ikut berkata hitam. Penyampai risalah ngomong jalan ke utara, pengikut jalan ke utara. Dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya.

Sebagai penganut Islam lalu apa yang harus dicontoh, dan diteladani dari nabi Muhammad SAW? Yang harus dicontoh, dan diteladani tidak lain ...............................

Akhlak mulia dan budi pekerti luhur Beliau yang 

tercermin dalam tingkah laku, perbuatan 

dan tutur kata Beliau sehari - hari.

Oleh karena itu hendaklah kita ingat dan sadar bahwa hakekat beragama, apapun agamanya dimaksudkan untuk ................................. Membangun manusia agar menjadi insan yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.

Lalu bagaimana caranya agar kita dapat menjadi insan yang berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur? Mari kita simak bersama uraian selanjutnya.

Caranya dengan mengaji atau mempelajari Al Qur'an dengan baik, dan benar agar dapat memahami makna batiniah yang terkandung didalamnya lalu menempatkannya di dalam hati. Dengan demikian ....................

Tingkah laku, perbuatan dan tutur kata kita 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun