Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keanehan Kucing Beranak

26 Maret 2024   07:08 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:10 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam keadaan seperti itu kamipun pindah kamar, mengingat kamar tadi sudah dipenuhi dengan debu berterbangan yang menyesakkan napas.

Begitulah perilaku kucing saat musim kawin, ramai suaranya, berkejar -- kejaran sampai -- sampai menjatuhkan plafon kamar tidur kami.

Berbeda dengan saat kucing mau beranak atau nai ( istilah Jawa )-nya, mereka justru diam tak banyak bersuara, dan mencari tempat yang cocok untuk melahirkan anaknya. Melihat keadaan tersebut kamipun sudah tanggap mungkin si kucing akan melahirkan, kemudian kami sediakan kardus besar dengan dialasi handuk yang sudah tidak dipakai sebagai alasnya.

Kardus kami tempatkan agak ke pojok ruangan, tidak jauh dari aku tiduran karena saat itu sedang melihat TV. Katanya sih melihat TV, tetapi kadang -- kadang ya banyak tertidurnya. 

Diawali sejak Sabtu tgl 29 -- Mei -- 2021 malam si kucing tampak gelisah dengan selalu bersuara meong, meong, meong sampai pagi. Padahal hari -- hari sebelumnya tidak pernah bersuara seperti itu, sambil mengikuti kemana aku atau istri berjalan.

Karena selalu merecoki orang berjalan, malam menjelang tidur oleh istri si kucing dikarantina dalam ruang tamu. Pagi hari sebagaimana biasanya kucing akan diberi makan, dan tidak mengira sebelumnya ternyata daun pintu terbuat dari triplek bagian bawah rusak karena dicakari kucing untuk mencari jalan keluar dari ruang tamu.

Tidak seperti biasanya si kucing maunya mendekat denganku, sampai -- sampai naik ke atas perut, dan tiduran segala bila aku sedang rebahan. Walau sudah dipindahkan, kembali lagi ketempatku rebahan karena sedang menonton final badminton Austrian Open.

Dengan posisi seenaknya namanya kucing kadang -- kadang di atas perut, di atas paha, dan lain -- lain. Sampai -- sampai aku harus mengganti celana yang baru saya pakai sehabis mandi di sore hari, karena terdapat sedikit bercak kotoran kucing.

Menonton sambil rebahan di atas kursi tamu yang semula menonton final badminton, dilanjutkan dengan menonton wayang kulit sambil ngantuk -- ngantuk sedikitlah, dan malah tertidur sejenak.

Si kucing tetap ndusel -- ndusel ( Jawa ) kalau bahasa Indonesia mungkin boleh disama artikan dengan bermanja -- manja kadang tidur -- tiduran di atas perut, dan bagian -- bagian tubuhku lainnya sejak usai sembahyang isa.

Begitu aku terbangun agak terkejut melihat anak kucing sudah lahir seekor di atas perut tanpa ada suara berisik si kucing, hari Minggu tgl 30 -- Mei -- 2021 malam sekitar pukul 22.30 wib. Sedangkan kotoran berupa air ketuban, dan darah yang menyertai lahirnya anak kucing dicelana dan kaos ku dijilati induk kucing sampai bersih. Selanjutnya aku ganti celana lagi, dan kaos singklet karena terkena air ketuban bercampur darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun