Ternyata buah mangga masih utuh, dan tampak aneh tapi nyata menurut pengamatanku.
Mengapa aku mengatakan aneh tapi nyata? Ya karena bila dilihat dari posisi yang sama dengan posisi aku berdiri kemarin, buah mangga sulit untuk dipetik karena letak buah mangga bergantung di tengah cabang, dan ranting yang menghalangi serta galah kurang panjang.
Tetapi saat aku iseng melihat ke posisi buah mangga tersebut, tampak buah mangga bergantung di luar bahkan agak ke bawah posisinya dari deretan cabang, dan ranting yang menghalangi.
Selanjutnya aku mengambil galah bersongkok, dan benar saja begitu galah aku arahkan ke posisi mangga dengan mudah mangga masuk ke dalam songkoknya, maka terpetiklah buah mangga dimaksud.
Kecuali itu galah masih tersisa panjang sekitar 60 Cm dalam pegangan tanganku, karena kenyataannya memang mangga bergantung pada posisi yang lebih rendah dari sebelumnya.
Atas kejadian tersebut puji syukur aku sanjung agungkan kehadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas izin-Nya ...............
Aku diperagakan sebagai orang yang mengalami,Â
dan sekaligus diperkenankan untuk melihatÂ
bukti Ke-Maha Kuasaannya.
Mengapa? Karena secara langsung aku dapat melihat kenyataan bahwa makhluk lain yang berwujud tumbuhan, juga dapat membalas budi atas perbuatan makhluk lain ciptaan Allah. Atau dengan kata lain, tumbuhan sekalipun dapat berucap terima kasih atas perbuatan sesama dengan caranya sendiri.Â
Kita manusia yang diciptakan sebagai makhluk paling sempurna diantara makhluk lain ciptaan Allah,..............................................