Bedanya dia dengan wartawan lain mungkin, Ilham suka berterus terang, tidak ragu menyampaikan pendapat pada hal yang tidak sejalan dengan pikirannya, dan tentu itu hak konstitusi sebagai warga negara.Â
Saya sendiri berpendapat dia sebagai wartawan bersikap independen, dan dalam karya jurnalistiknya bisa dipertanggungjawabkan. Media sebagai medium memang mestinya menjadi tempat berbagai pandangan, sikap, kecenderungan muncul untuk diperdebatkan, meski tetap dalam koridor kode etik yang menjadi landasan operasional media.
Di buku inilah juga tergambar sosok Ilham yang sering dikaitkan dengan dunia hiburan karena dia pencetus dan pemilik berbagai saluran hiburan, di televisi, media cetak, Youtube, ternyata juga suka melakukan perjalanan ke pondok pesantrean, menulis tentang hal-hal yang bersifat keagamaan.Â
Dia berkunjung ke Pesantrean Ustaz Abduh Tuasikal di daerah Gunung Kidul, lalu menghadiri tabligh akbar Ustaz Syafiq Basalamah bersama selebiritas yang kini berhijrah lebih mendekatkan diri ke Sang Pencipta seperti Eva Arnas, Cici Tegal. Ada pula tulisan tentang peristiwa umroh ke Mekkah dan Madinah yang sudah kerap dijalani Ilham bersama keluarga, tetapi selalu bisa diolah menjadi tulisan yang memikat apalagi bagi mereka yang belum pernah umroh.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H