Setelah menang di All England, Joe Hok tidak pulang ke Indonesia, dia kembali ke Amerika Serikat. Dia tercatat pernah menjadi juara AS Terbuka dan Kanada terbuka pada tahu 1959 dan 1960. Walaupun demikian dia tetap membela Indonesia di Asian Games 1962 dengan menyumbangkan dua medali emas dan ikut mempertahankan Piala Thomas dua kali lagi.
Dia mengatakan, ingin agar pemain mengambil keputusan untuk terus bermain bulutangkis, di usia yang lebih muda. Kalau di usia tertentu tidak menjadi juara, lebih baik sekolah dan bekerja. Tetapi kalau memang menunjukkan prestasi yang memadai, teruskan dengan serius.
Saya beruntung bisa berjumpa lagi dengan Tan Joe Hok di usianya yang sudah mencapai 82 tahun. Otaknya masih jernih, daya ingatnya tajam,  sikapnya tetap tegas dan lurus, hal yang jarang  bisa ditemui saat ini.
Atas semua sumbangsihnya bagi Indonesia itu, Tan Joe Hok, yang juga punya nama Hendra Kartanegara, mendapatkan Satya Lencana Kebudayaan, Bintang Jasa, dari pemerintah. Apakah kita sudah cukup menghargai dia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H