Mohon tunggu...
Bambang Tedjo Sungkono
Bambang Tedjo Sungkono Mohon Tunggu... -

biasa tanpa jabatan\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bedebah

30 Mei 2011   16:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ranjang lumut bedebah gentayangan

altar persembahan batang-batang menjalang

menyergap tatapan mata haus jiwa yang rana

ujung sangkur menghujam aroma mulut rahim

~

kemarin, ini lagi dan esok

bedebah meliukkan pinggang gemulai memagut jemari

pijar matahari tak pernah menerik pagi hingga senja

usainya, melenggang menggantang mangsa

bagai roda tak pernah hendak lama di bawah

telanjang gelinjang dahaga terimpaskan

menyumbat kerongkongan kering dari siul bedebah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun