Sekarang belum. Saya tidak siap. Saya tidak mau membuat istri saya menangis sedih hanya karena satu amalan yang dibolehkan dalam Islam. Masih banyak amalan lain yang bisa dikerjakan kok. Jadi, saya mau fokus kesana saja.Â
Kecuali, kalau suatu saat istri saya meminta dengan sangat, "Abi, itu ada janda, anaknya banyak dan kurang mampu. Abi nikahin aja ya. Ummi ikhlas lahir batin. Tolong ya..."
Itu lain cerita. Bisa dipertimbangkan. Tapi acuannya tetap pada istri saya. Dia perempuan hebat yang selalu ingin saya bahagian hatinya.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!