Ketiga: Ide Tulisan Datang dari Diskusi yang Kita Ikuti
Selanjutnya, ide tulisan juga bisa datang dari apa yang kita diskusikan. Misalnya, suatu kali kalian mungkin mengikuti sebuah diskusi tentang tema tertentu. Misalnya tentang perekonomian negara kita. Maka tuliskan saja apa yang didiskusikan itu.
Bagaimana kondisi perekonomian kita sekarang? Mengapa bisa terjadi begini? Jika sekarang perekonomian kita terpuruk, lalu bagaimana caranya agar ekonomi kita bisa meningkat? Apa yang harus dievaluasi? Apa yang harus dilakukan? dan sebagainya.
Dari sebuah diskusi, kita bisa menuliskan banyak hal: tempat terjadinya, siapa saja yang hadir, dimulai dari jam berapa dan sampai kapan, konsumsinya bagaimana, dan lain-lain.
Tentang diskusi ini, kita sebenarnya tak perlu melakukan juga. Kita bisa saja hanya menjadi penonton debat yang ada di televisi, mendengarkan dengan seksama, dan ketika diskusi selesai, kita bisa menuliskannya. Di tulisan itu, kalian juga seharusnya menyelipkan pandangan kalian, setuju atau tidak dengan kesimpulan diskusi yang kalian saksikan.
Keempat: Ide Tulisan Datang Setelah Jalan-jalan atau Menonton Film
Saya sepakat dengan opini yang mengatakan bahwa “Belajarnya seorang penulis adalah dengan menonton film, membaca buku, dan jalan-jalan.”
Ini benar adanya, bahwa ketika kita mentok hendak menulis apa, bingung harus memulai dengan kalimat mana, maka cobalah menonton film. Jika itu tak memungkinkan dan belum berhasil membuat mood kita kembali, belum juga dapat ide hendak menulis apa, maka sesekali cobalah jalan-jalan. Kunjungi tempat-tempat baru yang menarik dan menawan.
Biasanya, dari jalan-jalan, kita bisa kembali menulis dan bersemangat lagi.
Pun demikian dari film yang kita tonton, kita bisa menghasilkan tulisan. Entah itu review tentang film itu, tentang konflik yang dibangun, atau tentang beberapa pesan yang disampaikan disana.
Nah, akhirnya, semoga tulisan ringan ini bisa menjadi renungan buat sesiapa saja. Silakan disebarkan jika berkenan.