Kedua: Beri Hukuman jika Terlewat Tidak Menulis
Suatu kali mungkin kalian akan mengalami hari-hari yang sibuk dan tidak memungkinkan menulis. seperti saya misalnya, beberapa hari pernah melakukan perjalanan keluar kota dan tak sempat menulis. Saya berangkat pagi dan pulang malam. Kondisi di perjalanan juga tak memungkinkan buat saya barang untuk menulis sejenak saja. Setibanya di rumah, tubuh benar-benar dalam keadaan lelah dan tak bisa diajak kompromi. Langsung tidur dan beristirahat.
Maka tidur saja. Karena toh jika dipaksakan menulis, belum tentu tulisan yang saya harapkan, bisa tercipta dengan baik, bukan? Saat-saat seperti itu, yang dibutuhkan adalah tidur.
Tak mengapa jika hari itu kalian tidak menulis. Hanya saja, ingat, catat ada beberapa hari yang kalian lewatkan. Hitung jumlah harinya saat kalian benar-benar tak menghasilkan apapun. Nanti, di hari yang lain, ketika kesibukan sudah kembali normal, kalian harus menggantinya. Menulis lebih banyak dan lebih sering.
Metode hukuman ini saya terapkan pada jam latihan saya. Harus ada hari lain, harus ada waktu lain yang digunakan untuk menebus dosa ketika melewatkan hari tanpa menulis.
Pernah suatu kali saya tak menulis, maka hari berikutnya saya menulis dengan jumlah jam yang lebih banyak.
Mendisiplinkan diri itu perlu, apalagi untuk kalian yang ingin menjadi seorang penulis. Buat jadwal dan patuhi. Jika ada hari yang bolong dari kegiatan menulis, maka bayar denda dan menulislah di hari berikutnya dengan jumlah jam yang lebih banyak.
Ketiga: Membaca Lebih Banyak
Agar bisa mengikuti gerakan One Day One Post, satu hal penting yang harus dilakukan adalah dengan membaca lebih banyak.
Mengapa?
Karena bagi saya, membaca adalah memberi nutrisi dan tenaga pada seorang penulis. Keduanya, membaca dan menulis, adalah seperti makan dan buang hajat. Makan adalah membaca, buang hajat adalah menulis. Jika seseorang hanya makan saja dan tak pernah buang hajat, maka itu berbahaya sekali. Bisa-bisa dia kena gangguan pencernaan.