Ingatlah, semarah apapun, jangan sekali-kali kalian melakukan kekerasan. Jangan memukul, jangan menendang, apalagi menampar. Jujur saja, saya miris setiap kali mendengar pertengkaran suami istri yang sampai berlebihan.
Seperti judul-judul berita yang sering beredar, “Seorang Suami Menghajar Istrinya Hingga Babak Belur Karena Masalah Sepele.” atau, “Seorang Istri Tega Menyiram Suaminya dengan Minyak Panas Ketika Suaminya sedang Tidur,” dan sebagainya.
Kita boleh marah, tapi jangan kelewatan. Sewajar-wajarnya saja.
“Tapi, Bang Syaiha, kan ada dalilnya kita boleh memukul istri kalau kelakuannya sudah berlebihan.”
Benar. Memang ada dalilnya. Dibolehkan memukul istri jika memang layak dipukul. Tapi, tidak di tempat-tempat yang berbahaya. Jangan memukul kepala, misalnya. Cara memukulnya juga tak sampai babak belur. Pukullah dengan pukulan yang mendidik dan tak menyiksa.
“Nah, berarti boleh dong memukul, Bang?”
Iya, boleh. Tapi tentu saja, tidak memukul jauh lebih baik, bukan?
2. Jangan Mencaci-Maki
Ini juga hal penting, bahwa ketika sedang bertengkar dengan pasangan kita, jangan sekali-kali mencacinya dengan perkataan yang tak bijak. Mengatakannya sebagai binatang atau iblis, laknat, dan tidak bisa diandalkan, itu tak bijak.
Bagaimana agar tak sampai berkata-kata kasar?
Ada caranya, yaitu, ketika sedang marah, cobalah diam saja. Ambil air wudhu dengan air dingin, basuh wajah dan kepala dengan baik. Jika sudah tak tahan, merasa bahwa kemarahan seakan-akan sudah sampai ubun-ubun, maka segera pergi. Tinggalkan istri sendiri. Biarkan ia tenang dan suasana hati kalian juga tentram sementara.