Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Diri Bercermin

4 September 2020   07:17 Diperbarui: 4 September 2020   07:18 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selamat berjumpa kembali, semoga keselamatan dan rahmat Allah selalu tercurah bagi kita semua, amiin.

Pengguna utama cermin, umumnya kaum hawa. Oleh beliau -- beliau ini, cermin dipergunakan saat berhias manakala beliau akan berpergian dan atau keperluan lainnya. Biasanya cermin ini dipergunakan untuk mengamati bayangan dirinya yang ada dalam cermin, apakah bayangan dirinya sudah sesuai dengan tata rias yang diinginkan atau belum. Bila belum, sudah barang tentu ditambah ini, ditambah itu, digeser kesana, digeser kesini, sehingga tampak cantik, anggun dan elok dipandang mata.

Saat ini tampaknya perjalanan penulis telah sampai di depan cermin, yang penulis beri bingkai "Perjalanan Seorang Muslim". Cermin ini serupa tetapi tidak sama dengan cermin dimaksud pada uraian sebelumnya. Karena cermin ini memang sengaja penulis persiapkan, sudah barang tentu akan penulis pergunakan untuk bercermin diri. Apakah bayangan diri penulis yang tampak didalam cermin tersebut, sudah sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah yang penulis kemas dalam tulisan serial "Kehidupan Manusia Menurut Islam" (P), atau belum. Apabila sudah sesuai alhamdulillah, ke depan tinggal memperdalam dan melestarikannya, serta menyampaikan kepada keluarga, anak -- cucu dan keturunan khususnya, serta khalayak pada umumnya. Tetapi bila dari dalam cermin penulis masih melihat bayangan yang belum tepat, insya-Allah penulis masih mempunyai waktu untuk memperbaikinya sesuai perintah dan petunjuk Allah Swt. Tuhan Yang Maha Suci. 

Materi cermin ini, tidak lain merupakan tutur kata, dan tingkah laku, serta perbuatan nyata, yang penulis alami sejak pra sekolah, hingga saat ini ( D ). Dan sudah barang tentu  penulis tulis sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya, tanpa ditambah -- tambahi agar kelihatan menjadi seperti orang baik. Karena apakah penulis termasuk orang baik, tidak perlu ditonjol - tonjolkan, toh Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang dikerjakan umatnya. Karena Allah ora sare ( tidak tidur ). Penulispun menyadari bahwa untuk menilai diri penulis bukan hak dari diri penulis sendiri, tetapi penilaian atas diri penulis biarlah orang lain yang menilainya. 

Dengan terwujudnya cermin ini, mudah -- mudahan dapat memudahkan penulis untuk mengevaluasi atau meneliti diri penulis selama ini ( C ). Apakah tingkah laku, perbuatan dalam keseharian selama ini, telah sesuai dengan apa yang penulis katakan atau belum. Karena hanya diri sendirilah yang dapat merasakan, apa yang ada dalam roso pangroso penulis. Dan sudah barang tentu pula, hanya penulis sendiri yang dapat melakukan langkah tindak untuk memperbaikinya (A).

Bhakti penulis kepada masyarakat, awalnya penulis wujud-nyatakan atau penulis realisasikan melalui Balai Penelitian Kimia Departemen Perindustrian Semarang Jawa Tengah, walau latar belakang pendidikan penulis Farmasi. Seiring dengan tuntutan  perkembangan zamannya, penulis mengakhiri tugas kedinasan di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Kabupaten Lampung Timur. Dalam bhakti penulis ini, penulis berikan apa yang penulis bisa kepada masyarakat. Agar masyarakat dapat menciptakan lapangan kerja dan atau kesempatan berusaha baru, serta mengembangkan usahanya demi pemenuhan akan kebutuhan sandang, pangan dan papannya ( kebutuhan duniawiyah ).

Alhamdulillah setelah purna tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil, Allah masih memberi penulis kesempatan untuk mengestafetkan sedikit ilmu Farmasi yang ada dalam diri penulis kepada generasi penerus. Penulis ikhlas memberikan pengetahuan dibidang Farmasi, dengan pertimbangan; sedikit ilmu yang penulis miliki agaknya akan lebih bermanfaat bila diberikan kepada generasi penerus, dari pada hilang percuma dibawa kembali menghadap Allah Swt. Tuhan Yang Maha Suci, pada saatnya nanti. Oleh karena itu, sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2015 penulis memberi kuliah di Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Jurusan Farmasi. Harapan penulis lebih lanjut, agar dengan sedikit ilmu dan keterampilan yang penulis berikan tadi, mereka dapat menggunakannya untuk berkarya demi memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan dan papannya, disatu sisi.

Tetapi kalau hanya sampai di satu sisi itu saja lalu berhenti, berarti penulis belum dapat  melaksanakan petunjuk Allah Swt. dengan benar dan tepat. Allah menciptakan dunia seisinya termasuk diri penulis, dalam keadaan seimbang. Saat dilahirkan, tentunya kondisi lahiriyah dan kondisi batiniyah penulis seimbang. Oleh karena itu, dalam keadaan bagaimanapun, penulis harus berusaha agar kondisi tadi tetap terjaga keseimbangannya sampai akhir hayat penulis.

Penulis akan salah besar manakala yang penulis berikan dan atau penulis tinggalkan kepada keluarga, anak -- cucu dan keturunan, serta khalayak umumnya, hanya ilmu dan keterampilan untuk mengejar kemapanan hidup duniawiyah belaka. Tanpa diimbangi upaya mewujudkan kemapanan hidup, di alam keabadian atau di alam kelanggengan kelak. Untuk menghindarkan terjadinya ketidak seimbangan, maka kiprah penulis diatas dunia ini penulis dasari dengan keyakinan Iman--Islam; Yang penulis wujud-nyatakan kedalam tingkah laku, perbuatan dan tutur kata dalam keseharian penulis. Sebagaimana terukir dalam tulisan dengan bingkai "Perjalanan Seorang Muslim".

Sedangkan bekal batiniyah sebagai penyeimbang, yang tidak lain adalah merupakan pedoman hidup sekaligus merupakan kendali hidup penulispun, telah penulis siapkan melalui tulisan serial "Kehidupan Manusia Menurut Islam". Yang kesemua tulisan tadi, tidak lain merupakan pedoman atau standar jati diri penulis sebagai manusia, yang bersumber dari Al Qur'an dan Hadits.

Sampai disini penulis tersenyum sendiri, pasalnya teringat masa lalu. Saat mengikuti penataran Penerapan Standardisasi Industri di Jakarta, salah satu materi yang diajarkan adalah Total Quality Control ( TQC ). Diberikan oleh pemateri dari PT. ASTRA, maaf penulis lupa nama beliau, maklum itu terjadi sekian puluh tahun yang lalu, tepatnya tahun 1985. Beliau mengatakan, agar industri dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan mutu produk industrinya secara berkelanjutan, hendaklah menerapkan siklus DEMMING, yang terdiri dari 4 butir yaitu PDCA ( Plan, Do, Check, Action ).

Secara singkat, kira - kira penjelasannya sebagai berikut. Hendaklah, setiap tahapan kegiatan di dalam industri, direncanakan ( Plan atau Re ) dengan baik. Rencana hanya akan tinggal sebagai rencana bila tidak dilaksanakan, oleh karena itu agar sasaran kegiatan dimaksud dapat tercapai, apa yang telah direncanakan harus dilaksanakan ( Do atau la ).

Dalam melaksanakan pekerjaan dapat saja terjadi kesalahan, maka agar kesalahan dapat diketahui sedini mungkin perlu dilakukan penelitian (Check atau ti). Dan bila ditemukan penyimpangan, segera dilakukan tindakan (Action atau dak). Dengan demikian, kesalahan tidak terjadi sampai diakhir tahap kegiatan, yang dapat mengakibatkan kerugian jauh lebih besar. Untuk memudahkan mengingat siklus Demming, dapat juga disingkat "Rela - tidak", kata beliau. Artinya Re = rencanakan, la = laksanakan, ti = teliti dan dak = tindakan.

Bila dicermati dan tanpa disadari, tampaknya penulis menerapkan siklus Demming dalam melakoni hidup dan kehidupan di atas dunia ini. Dari mana penulis dan akan ke mana akhir perjalanan hidup penulis, telah penulis rencanakan dan mengemasnya dalam serial "Kehidupan Manusia Menurut Islam"(P), yang penulis posisikan sebagai pedoman atau kendali, hidup dan kehidupan penulis. Selanjutnya pedoman yang telah dipersiapkan, penulis laksanakan dalam hidup dan kehidupan sehari hari, yang pewujud-nyataannya penulis kemas sebagai sebuah cermin dalam bingkai "Perjalanan Seorang Muslim"(D). 

Saat ini ibarat sedang meneliti melalui cermin yang penulis persiapkan ( C ), apakah perjalanan penulis hingga saat ini sudah sesuai dengan P atau belum. Insya-Allah masih mempunyai waktu untuk memperbaiki atau melakukan tindakan perbaikan (A), bila masih terlihat ada bayangan penulis dalam cermin yang belum sesuai dengan rencana. Dengan mengetahui bayangan dalam cermin ini, ibarat dapat mengetahui kesalahan sedini mungkin, dan segera memperbaikinya. Penelitian (C) penulis lakukan setiap saat, untuk meneliti tingkah laku, perbuatan dan tutur kata penulis sehari -- hari. Karena akan sangat rugi besar manakala baru mengetahui kesalahan diakhir perjalanan hidup penulis, karena sudah tidak ada waktu lagi untuk memperbaikinya. 

Hanya bedanya, penerapan siklus Demming dalam dunia industri, sasaran akhirnya adalah untuk menjaga konsistensi dan bahkan peningkatan kualitas produk industri yang dihasilkan dari waktu ke waktu. Sedangkan penerapan siklus Demming dalam hidup dan kehidupan penulis, penulis pergunakan untuk menjaga konsistensi dan bahkan peningkatan kualitas takwa dari waktu ke waktu, sampai akhir hayat penulis.

Dengan selalu bercermin diri ini, sama saja penulis menabung kebaikan atau menabung hal -- hal positip bagi diri sendiri, karena perbuatan yang kurang baik akan segera dapat penulis perbaiki. Dengan demikian, manakala dikeluarkan dari dalam tabungan, insya-Allah hal - hal baik atau hal -- hal positip yang keluar secara spontan dari dalam diri penulis.

Di penghujung tulisan ini, izinkan penulis menyampaikan puji syukur kehadirat-Mu Ya Allah. Yang telah memelihara dan menuntunku, hingga purna tugas dari Pegawai Negeri Sipil dalam keadaan sehat wal afiat. Tiada perbuatan lain yang dapat kupersembahkan, kecuali hanya rasa syukurku kehadirat-Mu, atas segala nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku sekeluarga besar, hingga saat ini.

Adalah merupakan suatu kebahagiaan bagi penulis sekeluarga besar, karena meski penulis telah purna tugas dari Pegawai Negeri Sipil; Rumah penulis tidak dijauhi oleh teman -- teman dan  saudara -- saudara yang telah lama dan atau belum pernah bergaul, ketika penulis bertugas. Dengan kata lain, rumah penulis masih selalu dikunjungi oleh teman -- teman dan atau saudara -- saudara, baik yang telah dan atau belum penulis kenal sebelumnya.

Rumah penulis dapat dikatakan tidak pernah sepi dari kehadiran teman -- teman tadi, walau ke hadiran mereka sudah barang tentu dengan keperluan yang berbeda. Ada yang datang atau berkunjung karena memerlukan obat dan atau vitamin bagi kesehatan dirinya, karena rumah penulis juga sebagai apotek. Ada juga yang berkonsultasi bagi kesehatannya, lalu penulis beri Jamu Sambung Nyowo (JSN) yang penulis kembangkan sendiri dari bahan baku herbal.

Tidak jarang pula berkunjung, teman -- teman kedinasan dahulu sekedar bernostalgia karena memang sudah lama tidak berjumpa. Bahkan untuk saling mengingatkan teman -- teman mantan pejabat di Kabupaten Lampung Selatan khususnya, penulis membuat buku dengan judul "Perekat Persaudaraan Keluarga Besar Lampung Selatan". Dalam buku tersebut berisi nama mantan Bupati dan nama teman -- teman mantan pejabat di masa beliau, lengkap dengan alamat dan nomor telepon atau ponselnya. 

Tidak ketinggalan pula teman -- teman pengusaha. Dan alhamdulillah meski penulis sudah purna tugas, namun beliau -- beliau ini masih tetap menganggap sebagai teman, yang masih dapat diajak bicara untuk mengembangkan usahanya. Dengan tiada henti - hentinya puji syukur aku sanjungkan kehadirat-Mu Ya Allah, karena Engkau masih tetap memberi aku kesempatan dan kemampuan untuk mengestafetkan pengetahuanku dibidang farmasi kepada generasi penerus, amiin. Sehubungan dengan hal tersebut, rumah-penulispun selalu terbuka dan sering dikunjungi baik oleh mahasiswa atau dosen; Untuk berkonsultasi maupun meminjam buku -- buku yang diperlukannya, dan atau untuk keperluan lainnya.

Betapa bangga dan bahagianya penulis yang dimasa purna tugas, rumah tidak dijauhi orang dan bahkan penulis dianggap masih dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi teman atau sahabat yang membutuhkan, ibarat dapat memberi madu bila penulis sekelompok lebah. Ya Allah aku bermohon kepada-Mu, kiranya rasa bangga dan bahagia yang aku rasakan ini, juga dapat dinikmati dan dirasakan oleh istri, anak - cucu tersayang dan keturunan kususnya, serta khalayak pada umumnya, sejak di dunia ini sampai dikehidupan langgeng kelak, amiin. 

Kiranya hanya ini yang dapat penulis berikan dan atau penulis tinggalkan kepada istri, anak -- cucu tersayang dan keturunannya. Mengakhiri tulisan dengan bingkai "Ketika Diri Bercermin" ini, penulis berharap semoga ada manfaatnya bagi istri, anak -- cucu tersayang dan keturunan khususnya, serta siapapun yang berkenan membaca tulisan ini pada umumnya. Sudah barang tentu penulis berharap agar diambil yang baik dan benar saja, sedangkan yang sekiranya tidak baik dan tidak benar, penulis berterima kasih bila kalian tidak menirunya, dan bahkan mau menguburnya dalam -- dalam. Terima kasih.

Semoga keselamatan dan rahmat Allah selalu tercurah bagi kita semua, amiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun