Jadi amatlah kurang bijak, bila seseorang lebih - lebih pemuka agama apapun predikatnya, apakah pemuka agama, ulama, kiai, ustad, penyampai risalah; Yang baru menemukan satu pernyataan dalam satu ayat, langsung dikemas menjadi topik bahasan dan disampaikan kepada masyarakat luas, tanpa melalui check and recheck terlebih dahulu dengan ayat lain yang ada dalam Al Qur'an.
Hendaklah beliau -- beliau tadi selalu ingat, jangan sampai risalah yang disampaikan kepada umat terkesan melampaui kuasa Allah. Karena hal ini akan dapat merugikan diri sendiri, dan umat yang telah mempercayai bahwa setiap apa yang disampaikan adalah benar adanya. Seperti halnya vaksinasi meningitis bagi calon jama'ah haji, dan vaksinasi Rubella sampai saat ini menimbulkan pro dan kontra dimasyarakat, hanya karena media pembuat vaksinnya mengandung unsur babi. Hendaklah selalu diingat ( Jawa = eling ) bahwa Allah yang menciptakan babi, mengapa manusia mengharamkannya? Mari diikuti uraian selanjutnya, dengan judul Menghindari Berpikir Melampaui Kuasa Allah (3).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H