Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Deradikalisasi (1)

26 Juli 2016   17:41 Diperbarui: 26 Juli 2016   17:47 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Atas dasar pernyataan pemuka seperti itu, bukan hanya masyarakat biasa saja yang mengamini, kepala daerahpun mengamininya. Bahkan menghimbau masyarakat agar memanfaatkan moment Ramadan tersebut, untuk memperbanyak membaaca al Qur’an agar mendapat pahala dari Allah, katanya. Masih pada harian lokal tersebut.

Bisa dibayangkan, bila penyampaian makna firman Tuhan masih seperti itu, akankah deradikalisasi  berhasil atau malah sebaliknya radikalisme akan semakin merajalela.

Maaf saya adalah muslim, bukan berarti saya mendiskreditkan agama yang saya anut. Justru sebaliknya saya sebagai muslim, mempunyai tanggung jawab moral untuk saling mengingatkan, karena Allah tidak akan merubah keadaan yang ada, kalau orang Islam sendiri tidak berusaha untuk merubahnya.

Sebagaimana firman Tuhan dalam surat Ar Ra’d ayat 11 berikut. Bagi manusia ada malaikat - malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun