Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ratu Adil (2)

2 Juli 2016   09:07 Diperbarui: 2 Juli 2016   09:39 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai kenyataan, telinga kanan dan kiri manusia berlubang dengan posisi segaris antara kanan dan kirinya. Tetapi bila dilihat dari sisi kanan, tidak dapat tembus kesisi kiri. Sebaliknya bila dilihat dari sisi kiri, tidak dapat tembus kesisi kanan. Kalau demikian halnya bukan pipa namanya, tetapi wadag manusia.

Jadi  Satriyo Piningit itu keberadaannya, ada didalam wadag manusia dan akan selalu bersama dimanapun kita berada. Apapun bangsa dan suku bangsanya.  Apapun warna kulit dan bahasanya. Apapun agama dan keyakinan, serta kebudayaannya. Dengan kadar yang sama. Karena berasal dari tempat yang sama, dan kembalinyapun ketempat yang sama, yaitu Yang Maha Suci.

Surat Al Hadiid ayat 4.  Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya . Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Hujuraat ayat 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal

Surat Ar Ruum ayat 22. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.                                

Mari mulai saat ini, dibudayakan atau dibiasakan. Manakala memandang orang lain tak ubahnya, memandang diri sendiri. Manakala bertegur sapa dengan orang lain tak ubahnya, bertegur sapa dengan diri sendiri. Manakala memperlakukan orang lain tak ubahnya, memperlakukan diri kita sendiri. Dan seterusnya dan seterusnya.

Yang kesemuanya itu, hendaklah diukurkan atau ditujukan terhadap diri  sendiri sebelum berbuat. Agar kita tidak terperangkap oleh bujuk rayu dan tipu - daya iblis, setan dan sebangsanya, melalui hawa nafsu yang ada dalam diri kita sendiri.                                          

Jangan mentang – mentang ( Jawa = ojo dumeh ) menjadi pejabat apapun jabatannya, lalu berbuat semena – mena kepada karyawan atau pembantunya. Jangan mentang – mentang menjadi majikan atau orang yang menggaji, lalu berbuat semena – mena terhadap buruh atau pembantunya.

Hendaklah kita  ingat dan sadar, secara terus menerus tanpa terputus ( shalat ) bahwa Satriyo Piningit atau Sang Suci yang ada dalam wadag si karyawan, si pembantu, si pengemis, si jembel sekalipun, adalah sama dengan Satriyo Piningit atau Sang Suci, yang ada didalam wadag kita sendiri.    

Kalau sudah dapat memahami siapa aku dan siapa dia yang sesungguhnya, insya-Allah dapat memaknai jihad yang sesungguhnya. Surat Al ‘Ankabuut ayat 6.                                     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun