Habitat burung kasturi ternate terdapat di daerah hutan primer dan sekunder yang tinggi, serta tepian hutan. Kasat mata penulis, burung ini selalu berkeliaran secara berpasangan, tetapi juga dalam sebuah kelompok yang terdiri hingga 3-5-7-10 ekor burung. Burung ini juga memiliki sifat genit/bermain dan juga bertengkar untuk merebut makanan. Burung kasturi ternate memiliki makanan, antara lain, Â nektar, madu, dan buah. Â
Burung ini juga terdapat di beberapa wilayah sesuai dengan kacamata penulis ialah, di galela jalur ke air terjung saipoli, juga di pulau moti, jalur pendakian dan juga di ternate kawasan tolire besar. Â
Penulis temukan dan melihat langsung hal tersebut, sehingga membuat penulis sangat mencintai dunia satwa (hayati dan non hayati) dan ingin berkonservasi sehingga penulis memilih tema "Konservasi Cagar Alam Maluku Utara", tema ini sangat baik sehingga penulis merasa terpanggil untuk memberikan sumbangsi pikiran terhadap publik", dewasa ini penulis sangat mengharapkan supaya masyarakat dan pemerintah kota ternate saling bekerja sama guna untuk menciptakan ruang konservasi yang baik dan bermutu supaya alam kita dan satwa kita selalu terjaga dari ancaman tangan predator.
Dewasa ini kenpa penulis ber-argumen bahwa kelompok burung ini sering terlihat 3-5-7 dan paling banyak 10, sebab burung yang berjenis paruh bengkok ini, yang dulunya memilik jumlah populasi yang banyak namun dengan perkembangan jaman dan minimnya literasi dalam konservasi sehingga burung ini selalu di perjual belikan antar daerah sampai ke luar negeri, dengan jumlah yang di jual perkisaran sampai 16.000 ekor pertahun, bayangkan saja, kita memiliki jumlah populasi yang sangat krisis, itulah sebabnya ulah tangan predator yang memburu salah satu paruh bengkok tersebut, ialah burung kasturi yang biasa di sapa kasturi ternate yang memiliki nama latin lorius garrulus.Â
Kasturi Ternate merupakan burung dari famili Psittacidae (Parrots). Sebagian besar penulis melihat berbagai macam problem ini di media, koran, berita, bahwasanya burung ini diselundupkan ke Filipina.
Dengan analisis penulis, mengenai burung  dan hilang di perjual belikan, tidak lain, ialah ancaman lainnya terhadap kelestarian burung endemik Maluku Utara, dengan cara, penebangan liar dan pembukaan hutan untuk keperluan industri, disitulah penulis bisa menjadikan sebagai sandaran hipotesis penulis, guna untuk membaca ruang perdagangan sampai saat ini, sebab kenapa, di tahun 2016-2017-2018 itu banyak terdapat kasus penangkapan ilegal yang sangat memburuk, salah satunya penangkapan terjadi juga di spit-spit kecil dan juga kapal-kapal, kendaraan lain juga termasuk. Sang predator mencoba untuk meloloskan burung tersebut dengan berbagai macam cara, salah satunya ialah dengan menggunakan botol-botol, lalu memasukan burung tersebut ke dalam botol.Â
Hal ini sangat menggangu kenyamanan lingkungan konservasi dan masyarakat sekitar yang masih melihat alam dengan kehidupan yang menjadi suatu rantai makan, sebagaimana dengan peryataan penulis diatas bahwa manusia benda dan tuhan ialah bagian dari rantai makanan itu sendiri, bahwa kita saling membutuhkan, untuk itu penulis menyarankan bahwa, marilah kita sama-sama menjaga dan melestarikan cagar budaya kita, juga menjaga keseimbangan alam serta ekosistem yang hidup di dalamnya  supaya kelak anak cucu kita dapat menikmati semua itu kembali.
Sesuai dengan bunyi kalimat di atas, bahwasanya marilah kita semua bekerja sama, guna untuk menciptakan suasana yang baik dan harmoni dalam mempertahankan cagar budaya, disatu sisi pula kita selalu medukung pemerintah kota ternate salah satunya ialah polisi kehutanan dan KSDA guna untuk menciptakan hubungan yang berinovatif dalam meninjau kesadaran berkonservasi dan menjaga mutu hidup satwa yang saat ini menjadi endemik maluku utara, yaitu salah satu cagar budaya, burung paruh bengkok kasturi ternate atau dengan nama latin.
Ialah Lorius Garrulus, pada intinya kita semua tidak mau apa yang menjadi cagar budaya atau hayati dan non hayati kita itu di perjual belikan, oleh sebab itu, marilah sama-sama menjaga potensi alam kita yang sangat berlipat ganda, dan satwa-satwanya yang luar biasa keindahannya, juga secara tidak langsung kita juga termasuk salah satu sorotan dunia luar dalam potensi kekayaan alam ini dengan berbagai macam satwa endemik yang memiliki nilai-nilai baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Buktinya banyak peneliti yang dari negara asing datang dan melakukan penelitian didaerah kita ini, namun yang di cemaskan ialah burung ini keluar dari sarang kandangnya melalui tangan predator yang seharusnya kita harus melarang/mencegah hal itu, karena kita adalah daerah yang memiliki keanekaragam jenis satwa yang sangat-sangat luar biasa kondusif dan spesial bagi dunia, penulis sangat mengharapkan untuk dewasa ini marilah kita sama-sama merawat dan menjaga potensi alam yang menjadi cagar budaya kita.
Tentu saja bahwa saat ini penulis sangat berterimakasih kepada pemerintah kota ternate dan masyarakatnya yang masih berkesempatan untuk menyisipkan waktunya guna, untuk menjaga burung-burung endemik maluku utara, hayati maupun non hayati, oleh karena itu penulis sangat-sangat berterimakasih kepada masyarakat kota ternate dan organisasi-organisasi yang berinisiatif dalam menjaga kelestarian dan melindungi satwa endemik maluku utara.