Kita menghabiskan waktu lebih banyak di penangkaran rusa, ditambah lagi sembari teman-teman saya sholat di mushola yang tersedia di sana. Tadinya kita berencana ke curug dan tempat-tempat lainnya. Namun dikarenakan kondisi teman-teman yang sudah cukup lelah, juga waktu yang sudah sore kami memutuskan untuk pulang. Disini kita melalui rute yang sama lagi. Menambah keseruan perjalanan, kami memutuskan untuk kembali memasuki goa Belanda yang juga nantinya menuju pintu keluar.
Nah, di sini yang momen cukup berkesan untuk saya. Dosen, saya, dan juga Defri memutuskan untuk menyusuri Goa tanpa penerang apapun. Gelap, heran, aura yang berbeda campur aduk saya rasakan, kita berbicara satu sama lain terus menerus tanpa terlihat apa- apa sama sekali, bahkan teman saya beberapa kali menabrak sesuatu yang mengundang tawa, dan pastinya hal-hal lucu tersebut hanya alibi menghilangkan suasana aneh di dalam Goa yang tanpa penerang. Saat keluar dari Goa, kami bercerita apa-apa saja yang dirasakan selama perjalanan tadi. Berbagi pengalaman dalam hal ini sangat menarik bagi saya.
Saat berjalan tanpa penerang di Goa tersebut entah kenapa yang terlintas dipikiran saya adalah bagaimana hebatnya orang-orang dulu dapat berjalan dalam situasi seperti itu, bagaimana mereka mendirikan tempat yang seawet itu dengan bahan yang seadanya, bagaimana mereka bercengkrama satu sama lain padahal mereka belum tentu saling mengenal karena keterbatasan penerang pada zaman dulu.
Kami melanjutkan perjalanan hingga ke pintu keluar Tahura dan memastikan keberadaan satu sama lain. Setelah semua dirasa selesai, dosen dan mentor saya memberikan arahan singkat tentang perjalanan hari ini. Selanjutnya, kami bergabung dalam kelompok masing-masing dan melakukan perjalanan pulang ke kampus UPI.
Berwisata sambil berolahraga itu sudah biasa.
Namun, jika bisa menambah wawasan budaya dan sejarah peradaban, itu istimewa.
TAHURA DJUANDA, 09 SEPTEMBER 2023
Reporter: Sepriyani Malau
Editor: Salsa Solli Nafsika, M.Pd.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H