Mohon tunggu...
Muh. Ruslim Akbar
Muh. Ruslim Akbar Mohon Tunggu... Akuntan - Instagram @muhruslimakbar

Menulis untuk mengekalkan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaatkan 3 Waktu Ini untuk Menuntut Ilmu

26 September 2022   23:51 Diperbarui: 27 September 2022   00:16 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: suara.com

Penulis: Muh. Ruslim Akbar

Waktu, sesuatu yang bersifat abstrak dan tak dapat diinderai dengan mata. Namun, keberadaan waktu mampu menciptakan masa lalu (sejarah), masa kini, serta masa yang akan datang. Waktu juga yang mengatur segala aktivitas kita setiap hari, sejak bangun tidur, hingga kembali tidur di malam harinya. Dan pada akhirnya, waktu pula lah yang akan kita habiskan setiap saat sampai menuju kematian yang telah pasti datangnya.

Imam Syafi'i berkata, "Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan menebasmu. Dan jiwamu jika tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam kebatilan."

Bahkan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah mengatakan, "Waktu itu sangat berharga. Lebih berharga dari harta dan bahkan lebih bernilai daripada segala sesuatu."

Bagi generasi muda saat ini, tantangan untuk mengatur waktu memang terasa sulit. Kesibukan-kesibukan mendera silih berganti. Kesibukan di tempat kerja, ajakan berkumpul bersama teman-teman untuk sekadar nongkrong ataupun berolahraga, serta menikmati berbagai jenis hiburan seperti bermain game, atau menikmati tayangan-tayangan di youtube, selalu menjadi godaan besar setiap harinya.

Hal itu tentu tidak menjadi masalah untuk dilakukan, namun jika mencoba menghitungnya kembali, berapa banyak waktu yang hilang percuma setiap harinya. Waktu-waktu yang sebenarnya dapat kita manfaatkan untuk beramal saleh serta yang lebih besar manfaatnya, di antara hal tersebut adalah dengan belajar ilmu agama dan ilmu bermanfaat lainnya.

Selain bernilai pahala, ilmu tersebut akan menjaga kita serta akan benilai amal jariyah jika turut disebarluaskan kepada orang lain. Lantas, adakah waktu-waktu yang dapat kita manfaatkan untuk belajar ilmu agama agar lebih efektif, di tengah berbagai kesibukan kita saat ini? Tentu saja jawabannya ada. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Shalih Alu Asy Syaikh hafizhahullah yang membagi waktu belajar menjadi 3 macam, yaitu:

1. Awqat jalilah (waktu yang paling cemerlang). Yang ketika itu pikiran
seseorang berada dalam kondisi paling prima. Maka di waktu ini seorang penuntut ilmu hendaknya memilih untuk belajar pelajaran yang butuh pemikiran yang pelik, seperti ilmu akidah, ilmu fiqih, ilmu ushul fiqih, ilmu nahwu.

2. Awqat mutawashithah (waktu yang pertengahan). Yang ketika itu pikiran
seseorang tidak paling cemerlang, namun juga tidak lemah dan lelah. Maka di waktu ini seorang penuntut ilmu hendaknya memilih untuk belajar pelajaran yang tidak membutuhkan pemikiran yang pelik seperti ilmu tafsir, ilmu hadits, dan ilmu musthalah hadits.

3. Awqat dha'ifah (waktu lemah). Yang ketika itu pikiran seseorang dalam kondisi lemah dan lelah. Maka di waktu ini hendaknya ia belajar kitab-kitab adab (akhlak), tarajim (biografi), tarikh (sejarah), sirah Nabawiyah, dan wawasan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun