Mulai dari pemain cadangan, pelatih, hingga staf medis sekalipun ikut merasakan beban itu. Menarik melihat bagaimana ekspresi mereka di pinggir lapangan.Â
Ada yang duduk, berdiri, berdo'a bahkan tidak sedikit yang menutup mata karena tidak sanggup melihat saat adu penalti berlangsung. Bagi pelatih, boleh jadi drama ini menentukan karirnya kedepan, terlebih jika adu penalti terjadi di turnamen besar atau babak gugur (fase Knockout).Â
Bisa dibayangkan bagaimana beban yang dipikulnya kan, sehingga tidak mengherankan jika timnya menang maka pelatih terkadang ikut melakukan selebrasi untuk meluapkan emosinya.
5. Teknik menendang penalti
Saat adu penalti, para pemain boleh saja mengeluarkan jurus andalan mereka dalam menendang. Ada pemain yang lebih mengutamakan power, adapula yang mengutamakan akurasi yang sulit dijangkau kiper.Â
Menendang ke arah tengah gawang bisa menjadi pilihan yang menarik namun memiliki resiko dihalau kiper lawan. Saya lebih menyukai dan mengharapkan ada yang menggunakan teknik panenka, yaitu teknik yang menendang bola ketengah dengan cara mencungkil atau men-chip.Â
Tentu saja teknik ini memiliki resiko yang besar, sehingga terkadang hanya dilakukan oleh pemain yang berpengalaman serta memiliki ketenangan yang luar biasa. Â
6. Ekspresi penonton di stadion
Penonton selalu mengharapkan tim kesayangan mereka memenangkan pertandingan. Apalagi jika pertandingan berlangsung dalam kompetisi yang besar sekelas Piala Eropa atau Piala Dunia.Â
Semakin besar harapan bagi tim mereka untuk menang, semakin besar pula rasa kecewa yang harus diterima jika tim yang didukung mengalami kekalahan.Â
Cukup menarik melihat aksi dan ekspresi penonton saat adu penalti berlangsung, ada yang ikut memberikan tekanan mental kepada pemain lawan, ada yang biasa saja, ada pula yang menutup mata karena tidak sanggup menyaksikan drama itu.Â