Dan jika gagal mengeksekusi, maka beban rekan setim akan semakin berat terlebih apabila yang menendang pertama adalah seorang kapten atau pemain yang paling hebat di tim itu. Jika yang sering mencetak gol saja gagal, bagaimana yang jarang menciptakan gol, ya kan.
2. Kiper
Dalam drama adu penalti memasukkan bola lebih mudah daripada menahan bola, untuk itulah kiper merupakan pemain yang paling diharapkan menjadi sosok pahlawan dalam sebuah tim.Â
Kematangan dan pengetahuan kiper sangat berpengaruh dalam situasi satu lawan satu ini, apalagi kiper yang mampu memainkan psikologis pemain lawan saat akan menendang.Â
Hal Itu merupakan nilai plus dari seorang kiper. Karena sejatinya dalam adu penalti bukan hanya soal teknik dan strategi, namun yang lebih berperan besar adalah mental para pemain yang ditunjuk menjadi eksekutor oleh sang pelatih.Â
Sekelas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pun pernah gagal mengeksekusi tendangan penalti. Jika pada akhirnya tim tersebut menang, tentu saja yang pertama kali dielu-elukan oleh rekan setim adalah seorang kiper.
3. Selebrasi
Selebrasi bukan hanya boleh dilakukan saat mencetak gol lewat permainan 90 atau 120 menit. Sejatinya selebrasi merupakan luapan ekspresi kegembiraan untuk melepas beban yang ada di pundak.Â
Selebrasi setelah mencetak gol pun menarik untuk disaksikan, ada yang merayakannya biasa saja, berteriak, mengepalkan tangan ke atas, berlari ke arah kiper, atau bahkan sujud syukur.
4. Ekspresi Pelatih, Staf dan Pemain Cadangan
Saat adu penalti, beban untuk memenangkan suatu pertandingan bukan hanya terletak di pundak para pemain di lapangan. Seluruh tim ikut merasakan beban itu.Â