Matangnya buah sangat tidak serempak. Jika di pohon ada seribu butir buah asam, dalam satu hari bisa-bisa yang matang dan jatuh hanya sepuluh sampai dua puluh buah saja. Selain itu, buah yang sudah matang akan menghasilkan asam potong kering yang lebih sedikit. Satu kg asam potong kering berasal dari 4 sampai 4,5 kg buah asam yang masih hijau, jika sudah matang maka angkanya adalah 5-6 kg.
Kedua, jika bibit berasal dari biji, maka persentase kemungkinan jantan cukup tinggi. Menurut pengalaman penulis, dan hasil sharing dengan teman-teman sesama petani asam gelugur, persentase kemungkinan jantan itu ada di kisaran 20-40 persen. Penulis pernah menanam 10 batang asam gelugur dan yang jantan 3 pohon. Seorang teman di Aceh menanam 215 pohon dan yang jantan 78 pohon.
Sayangnya, sampai detik ini belum diketahui cara membedakan mana bibit jantan dan mana bibit betina. Benar bahwa ada berbagai teori dikemukakan oleh berbagai pihak, namun setelah penulis uji di lapangan, tak satu pun teori itu yang akurat. Pohon asam gelugur diketahui jenis kelaminnya hanya saat ia sudah berbunga, pada umur sekitar 6,5 tahun. Bunga yang bercabang-cabang dan banyak dalam satu tangkai menandakan bahwa pohon penghasilnya adalah pohon jantan. Sedangkan bunga betina yang akan menjadi buah umumnya hanya satu buah dalam satu tangkai.
Lalu, apa solusinya?
Solusinya sederhana saja, namun akan makan biaya lumayan. Tanamlah bibit asam asal biji dengan populasi hampir dua kali lipat jumlah normal. Misalnya jarak tanam normal adalah 7 x 7 meter, maka kini jarak tanam dijadikan 4 x 7 meter. Nanti, yang jantan ditebang. Tinggal berdoa semoga yang jantan tidak terlalu bergerombol posisinya. Kayu hasil tebangan pohon asam jantan itu bisa dijual ke pasaran. Untuk bahan bakar pembuatan batu bata, misalnya.
Jika punya satu hektar saja pohon asam gelugur yang sudah dewasa, maka satu keluarga kecil sudah bisa hidup dengan nyaman secara ekonomi. Sampai ke anak, cucu, cicit, pirit, antah-antah dan oneng-oneng. Tujuh turunan!
Syaratnya, ya setiap individu keturunan itu menanam minimal satu hektar asam gelugur juga. Kalau satu hektar tanaman asam gelugur itu digerogoti oleh tujuh turunan, jangankan uangnya atau buahnya, akarnya pun bisa habis tak bersisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H