Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Budidaya Aren bagian 2.

31 Oktober 2013   14:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:46 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8

18-30

15-24

Banyak pembeli bibit aren kami yang meminta varian aren genjah, dengan alasan cepat berproduksi. Tetapi mereka belum tahu bahwa aren adalah tumbuhan yang akan berhenti tumbuh vegetatif setelah tandan pertamanya muncul. Seterusnya aren hanya akan tumbuh generatif.

Setelah tandan pertama muncul, maka aren tidak akan bertambah lagi daunnya, meski cuma sehelai, dan tak akan bertambah tingginya, meski hanya seinchi. Yang tumbuh adalah hanya tandan buahnya. Titik keluar tandan berikutnya makin lama makin ke bawah, tumbuh di setiap celah pelepah dan bekas pelepah daun. Setelah tandan keluar dari celah bekas pelepah di ketinggian 1,5-2 meter dari permukaan tanah, maka pohon aren akan mati dengan sendirinya.

Nah, jika pohon aren genjah tingginya cuma 6-9 meter, maka tentu jumlah tandan yang bisa disadap niranya jadi sedikit. Begitu juga jumlah nira aren genjah tidaklah sebanyak aren jenis lain, karena postur pokoknya juga paling kecil.

Faktor penentu jumlah nira antara lain adalah volume batang, jumlah daun, dan posisi tandan. Makin ke bawah posisi tandan, biasanya jumlah nira makin berkurang. Faktor itu masih bisa ditambah lagi dengan suhu udara, posisi pelepah daun, tinggi tunggul akar, bentuk tandan dll.

Karena itu, disarankan untuk menanam aren dengan 2 varietas pada satu lahan. Yakni varietas genjah diselingi varietas dalam.

Pada lahan produktif, maka sistim penanaman polikultur atau tumpang sari adalah sebuah keharusan, sedang pada lahan kritis dan lahan yang tandus atau super kering, maka tanamlah aren dengan jarak 6x6 meter dengan sistim monokultur. Menghutankan lahan kritis dan tandus dengan aren, dapat membuat lahan kembali subur dan sering kali keluar mata air. Ini karena sifat akar aren yang menyimpan air, sedangkan aren sendiri bukanlah tumbuhan yang rakus air seperti kelapa sawit.

Sebagai catatan, bila aren akan ditanam pada lahan kritis atau kering, berpasir/berbatu, maka polibag bibitnya minimal ukuran 25x30. Dan ukuran polibag 30x35 atau 30x40 adalah jauh lebih baik.

Adapun harga nira segar saat ini di tingkat petani adalah rp.3.000/liter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun