Pupuk bersubsidi memang murah. Namun agak lucu juga kalau kami petani terpaksa membeli,
memikul lalu menaburkan pupuk bermaterial sesuatu yang mirip batu ke tanaman kami.
Dan persentase material mirip batu itu, cukup besar. Mungkin lebih dari separuh.
Kalau begitu, tak heran, jika hasil panen kami jauh dari yang diharapkan.
Hai pejabat berwenang, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang kalian lakukan kepada kami,
petani kecil yang tak berdaya ini?
Apakah kami ditipu? Atau cuma dibodoh-bodohi? Eh, atau, kami memang bodoh?
Ah.., oh.., Bapak Ibu pejabat masih sibuk kampanye ya?
(koq aq gak bisa upload gambar ya? error lagee neh, K ?)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H