Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Modus Jual Bibit Gaharu Tanpa Inokulasi

14 November 2014   07:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:51 7471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang kenalan dari Batam datang berkunjung ke gubuk reot kami beberapa hari yang lalu. Setelah dua sesi kursus kilat tentang budidaya aren, Pak Leo, demikian nama tamu yang datang itu, berkenan untuk melihat-lihat pembibitan gaharu kami yang jumlahnya tak seberapa. Jenisnya aquilaria malaccensis, merupakan jenia gaharu endemik Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Pembicaraan pun lalu berlanjut laiknya wawancara seorang peminat gaharu dengan seorang ‘pakar gaharu antara bangsa’. ( keh keh keh …)

Saya pun memaparkan sesuai apa yang saya tahu, tanpa bumbu penyedap yang memang tidak perlu.

Akhirnya Pak Leo bercerita tentang seorang temannya yang telah membeli 10 pohon bibit gaharu super. Sepohonnya seharga Rp.350.000. Menurut klaim penjualnya, bibit itu akan tumbuh menjadi pohon gaharu penghasil gubal, tanpa harus melalui proses inokulasi. Gubal atau karas yang terbentuk juga akan bermutu tinggi, karena pembentukan gubal terjadi secara alami dalam waktu yang panjang (8 tahun).

“Benarkah memang ada bibit gaharu yang seperti itu?”tanya Pak Leo di akhir ceritanya.

Saya kontan tersentak kaget. Bertahun-tahun mendalami ilmu tentang gaharu, baru kali ini ada klaim tentang adanya jenis pohon gaharu yang bisa menghasilkan gubal tanpa harus diinokulasi. Kaget saya juga makin mendekati level galau tingkat dewa, mengetahui ada bibit gaharu yang dijual dengan harga selangit seperti itu. Padahal rata-rata harga bibit gaharu siap tanam antara Rp.10.000-Rp.20.000 saja perpokok. Yang termahal, varian krisna, paling juga cuma Rp.50.000/pokok.

“Setahu saya, tidak ada jenis gaharu yang bisa seperti itu, Pak Leo. Gubal hanya terjadi bila ada faktor eksternal yang mempengaruhi, semisal serangan jamur fusarium sp. Secara alami itu terjadi saat ada dahan pohon gaharu yang patah. Secara buatan, jamur itu memang disuntikkan”, saya menjawab pertanyaan Pak Leo sesaat setelah kaget saya berangsur berkurang.

“Wah, kalau gitu, kawan saya itu sudah kena modus ya?”, tanya Pak Leo dengan mimik prihatin.
“Sepertinya begitu”, tukas saya cepat.

Sepulang Pak Leo, saya kemudian mendiskusikan fenomena ini dengan beberapa teman yang tergabung dalam AIPA, sebuah grup di Facebook yang khusus membahas tentang gaharu. Hasilnya, ya lebih kurang sama. Modus. Walah!

***

Pohon gaharu memang bisa menghasilkan uang yang banyak. Namun tehnik budidayanya juga tidaklah mudah. Pada umur 5 tahun atau pada saat diameter batang sudah mencapai 15 cm, pohon harus diinokulasi agar menghasilkan gubal atau karas gaharu. Gubal itu  sendiri adalah bagian kayu pohon gaharu yang berubah menjadi berwarna hitam, atau coklat kehitaman dan bila dibakar akan berbau wangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun