Mohon tunggu...
Nirwan Suparwan
Nirwan Suparwan Mohon Tunggu... -

lahir di Kepulauan Selayar, sementara menempuh pendidikan D4 akuntansi sejak tahun 2010 hingga 2014 insyaallah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ayah, Biarkan Aku Bicara

17 November 2015   11:19 Diperbarui: 17 November 2015   13:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Sssstt,,, Bangun Wan, hei bagun,,,,” sekarang suaranya jadi lembut beda kayak tadi sewaktu marah.

“Bangun dulu, nak!!! Kamu harus makan, nggak apa-apa makan tengah malam, yang penting tidak keseringan, kan?”

Aku yang lapar dari tadi hendak melawan kantukku dan perihnya rasa sakit di sekujur tubuhku berusaha bangun, ternyata mama tampak di pintu membawakanku sepiring nasi campur yang masih hangat dan segelas teh hangat kesukaanku. Dengan lahap aku habiskan makan itu seketika, keduaorangtuaku hanya melihatku aneh tapi aku tidak menghiraukannya. Aku ingin membayar rasa laparku terlebih dahulu baru aku cerita padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun