Siswa-siswi juga mementaskan cerita rakyat Penting Sari dari Jogjakarta dan cerita rakyat Baduy dari Banten. Dengan penghayatan yang mendalam, mereka membawa penonton ke dalam dunia dongeng yang sarat dengan pesan moral. Penampilan mereka mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton.
Di sudut lain halaman sekolah, stan-stan pameran memamerkan berbagai kegiatan budaya. Siswa-siswi dengan cekatan menunjukkan cara membuat kesenian janur dan memasak aneka kuliner tradisional. Mereka memasak gudeg, tempe dan tahu bacem, soto Betawi, dan sayur besan sambil menjelaskan kepada pengunjung. Aroma lezat dari makanan yang sedang dimasak menggugah selera semua orang yang hadir.
Selain itu, pengunjung juga bisa mencicipi makanan ringan tradisional seperti kue cucur, bakpia, dan wingko, serta minuman tradisional seperti wedang jahe, es cendol, dan es dawet ireng. Semua makanan dan minuman ini disiapkan dengan penuh cinta oleh siswa-siswi SMAN 12 Tangsel.
Acara "Panen Raya P5: Hajatan Dubes 3 Budaya dan Tradisi" ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pendidikan budaya yang berharga bagi seluruh peserta. Dengan semangat kebersamaan, para siswa belajar untuk menghargai dan melestarikan budaya mereka. Mereka tidak hanya mengenal budaya Betawi, Banten, dan Jogjakarta, tetapi juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ujar yanti /wakakur
Hari itu, SMAN 12 Tangsel telah menunjukkan bahwa melalui pendidikan dan kegiatan seperti ini, mereka mampu membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kaya akan nilai budaya dan tradisi. Dengan berakhirnya acara, semua yang hadir membawa pulang kenangan indah dan kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H