TANGERANG SELATAN - Halaman SMAN 12 Kota Tangerang Selatsuasana semangat. Siswa-siswi menghias area dengan janur dan bunga warna-warni. Tamu undangan mulai berdatangan, termasuk Kepala Sekolah SMAN 12 Tangsel, Bapak Rokhmat Hidayat, MM., M.Pd., bersama Wakil kepala sekolah, dewan guru, komite sekolah, koordinator kelas, dan perwakilan wali murid. Semua hadir untuk menyaksikan acara "Panen Raya P5: Hajatan Dubes 3 Budaya dan Tradisi."
Saat para Rombongan kepala sekolah masuki area sekolah, mereka disambut dengan hangat oleh siswa-siswi yang menampilkan prosesi Palang Pintu, sebuah tradisi khas Betawi. Dengan gerak lincah dan adu pantun lucu, mereka memperlihatkan aksinya dalam seni bela diri silat yang memukau. Tawa dan tepuk tangan para tamu menciptakan suasana hangat dan penuh kegembiraan.
Setelah itu, acara berlanjut dengan prosesi pengantin. Sembilan pasang pengantin dari setiap kelas X tampil mengenakan pakaian adat Betawi, Banten, dan Jawa. Pengantin pria melangkah dengan gagah menuju pengantin wanita yang menunggu dengan senyum manis. Dengan khidmat, pengantin wanita mengalungkan bunga kepada pengantin pria, sebagai simbol perayaan Dubes. Semua siswa dan tamu undangan menyaksikan dengan penuh antusiasme.
Bapak Rokhmat Hidayat kemudian naik ke panggung dan membuka acara secara resmi. Dengan senyum penuh semangat, beliau berkata, "Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya mengenalkan budaya kepada siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Pancasila yang luhur, dan menanamkan sikap positif dengan akhlak yang mulia " Sambutan beliau menghangatkan hati semua yang hadir.
Acara dilanjutkan dengan berbagai penampilan budaya yang memukau. Gamelan, Tarian daerah Banten yang energik, tarian daerah Jogjakarta yang anggun, dan tarian Nusantara yang penuh warna tampil bergantian di panggung. Gerakan tarian yang indah dan kostum yang mempesona membuat penonton terpukau.
Siswa-siswi juga mementaskan cerita rakyat Penting Sari dari Jogjakarta dan cerita rakyat Baduy dari Banten. Dengan penghayatan yang mendalam, mereka membawa penonton ke dalam dunia dongeng yang sarat dengan pesan moral. Penampilan mereka mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton.
Di sudut lain halaman sekolah, stan-stan pameran memamerkan berbagai kegiatan budaya. Siswa-siswi dengan cekatan menunjukkan cara membuat kesenian janur dan memasak aneka kuliner tradisional. Mereka memasak gudeg, tempe dan tahu bacem, soto Betawi, dan sayur besan sambil menjelaskan kepada pengunjung. Aroma lezat dari makanan yang sedang dimasak menggugah selera semua orang yang hadir.
Selain itu, pengunjung juga bisa mencicipi makanan ringan tradisional seperti kue cucur, bakpia, dan wingko, serta minuman tradisional seperti wedang jahe, es cendol, dan es dawet ireng. Semua makanan dan minuman ini disiapkan dengan penuh cinta oleh siswa-siswi SMAN 12 Tangsel.
Acara "Panen Raya P5: Hajatan Dubes 3 Budaya dan Tradisi" ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pendidikan budaya yang berharga bagi seluruh peserta. Dengan semangat kebersamaan, para siswa belajar untuk menghargai dan melestarikan budaya mereka. Mereka tidak hanya mengenal budaya Betawi, Banten, dan Jogjakarta, tetapi juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ujar yanti /wakakur
Hari itu, SMAN 12 Tangsel telah menunjukkan bahwa melalui pendidikan dan kegiatan seperti ini, mereka mampu membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kaya akan nilai budaya dan tradisi. Dengan berakhirnya acara, semua yang hadir membawa pulang kenangan indah dan kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI