Mohon tunggu...
Firdaus Ramadhan
Firdaus Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Professional garbagepreneur.

Nothing to lose, lose to nothing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Banyak Orang Suka Makima?

23 Januari 2024   15:50 Diperbarui: 23 Januari 2024   16:01 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingat betul ketika awal rilis manga Chainsaw Man, saya cukup bersemangat karena gaya gambar yang asal-asalan namun memiliki premis cerita yang cukup menjanjinkan. Sebagai seorang yang suka hal setengah-setengah, bagi saya manga ini cukup menggambarkan bagaimana saya dalam berkarya---menjanjikan tapi selalu setengah-setengah. Selain itu, penggambaran Denji (karakter utama dalam serial ini) sebagai laki-laki yang cukup penuh dengan keputus asaan, berlatar belakang sebagai pecundang, bahkan digambarkan sebagai lelaki penuh dengan keputusan kikuk cukup relatable dengan para otaku yang merasa bahwa ketika mereka melihat Denji, mereka akan berteriak dalam benaknya "Dia adalah aku!"

Hingga saya mengikuti terus perkembangannya dari akhir 2019 hingga akhir Part 1 pada akhir 2020 silam. Namun hal yang cukup menarik bagi saya adalah, banyak orang-orang tertarik pada salah satu karakter wanita yang bernama Makima, dikutip dari Wiki Fandom:

"Makima (?) is the main antagonist of the Public Safety Saga. She was a high-ranking Public Safety Devil Hunter who took Denji in as her human pet."

Kata yang saya buat tebal tersebut mempunyai arti bahwa Makima menjadikan Denji sebagai peliharaan dalam bentuk manusia. Bukan hal yang mengagetkan ketika premis-premis seperti ini dilakukan oleh author dari Negeri Sakura. Bahkan, jika anda masih awam, banyak sekali premis-premis seperti: wanita berumur yang memiliki tubuh anak kecil, anak laki-laki yang menjadi beristri banyak wanita, laki-laki tanpa otot namun sekuat raksasa, hingga berusaha menormalkan pedofilia dengan embel-embel `loli`. Bagi saya yang sudah melihat (maksud saya bukan menikmati, tapi melihat dalam artian observasi) semua, saya rasa peliharaan dalam bentuk manusia merupakan hal yang cukup normal.

Dengan meledaknya Chainsaw Man di internet kala pandemi Covid-19, meledak juga pembaca hingga penikmat dari manga tersebut. Sehingga, tidak hanya otaku, orang awam akhirnya juga mulai membaca manga ini. Sehingga, mereka mulai mengenal karakter-karakter dari manga ini termasuk Makima.

Saya tidak berniat untuk misoginis. Saya hanya sebal ketika pembatasan Covid-19 mulai diangkat dan acara-acara budaya Jepang diadakan, saya selalu melihat di acara-acara tersebut hampir banyak orang cosplay sebagai Makima. Bahkan pernah dalam satu acara, saya menghitung ada 10 orang yang menjadi Makima. Tak jarang juga saya lihat berseliweran di Instagram hingga Twitter dengan santai dan mudahnya cosplayer wanita melakukan cosplay pada karakter Makima tersebut. Hingga saya pikir, jika jadi Makima bisa semudah itu, saya pasti juga bisa.

Poin menarik dalam hal ini adalah, banyak sekali kalangan---wanita juga terutama---yang sangat menyukai karakter ini. Selain cantik, Makima memang sangat mudah untuk ditirukan dalam cosplay. Dengan gaya baju kantoran hitam putih, rambut merah dan mata kuning, tentu cosplay ini tidak memakan biaya mahal untuk ditirukan.

 

Sumber: Chainsaw Man Wiki Fandom
Sumber: Chainsaw Man Wiki Fandom

Saya tidak menyangka saya akan membenci karakter fiktif yang bahkan membuat saya projecting pada orang-orang yang menikmatinya. Terdengar menyedihkan, tapi memang jika kalian membaca Chainsaw Man Part 1 hingga selesai, kalian akan tahu betapa menyebalkan dan mengerikannya Makima hingga banyak orang harus menghentikannya. Sehingga bagi saya, ketika mendengar ada wanita yang dengan sadar dia membaca, menikmati dan mengikuti Chainsaw Man hingga Part 1 selesai berkata "Saya sangat suka Makima", tidak hentinya di kepala saya menyumpah serapahi dia di kepala saya dengan makian dan diakhiri dengan "Dasar wanita gila!".

Karena Makima digambarkan sebagai wanita manipulatif, antagonis yang sangat kuat, tidak mudah dikalahkan, bahkan memiliki kekuatan yang tidak terbatas dalam mengendalikan banyak orang di sekitarnya dalam genggamannya sendiri dan memiliki tentara-tentara yang siap mati demi dia. Terdengar familiar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun