Lim, barang siapa yang mau mengenal Tuhannya, maka dia haruslah mengenal dirinya terlebih dahulu, dan Tuhan itu maha baik, maha lembut dan maha segalanya, dan Tuhan telah menentukan  wakilnya yaitu seorang ibu, sebagaimana pintu pertama kehidupan seorang manusia.
Sekaya apapun  dirimu lim, ada 3 hal yg tak dapat engkau bayar dari diri dan pengorbanan seorang ibu, yaitu: Mengandung, Melahirkan dan Menyusui. Apapun ibumu dia tetaplah ibumu.... karena perantara dia, maka engkau ada dimuka bumi.sadarilah ini"
Tak terasa aku menangis sejadi jadinya " Ya Allah, aku telah menzolimi diriku sendiri, kalaulah tak kau maafkan sungguh aku adalah orang yang sangat merugi, lalu bagaimana sekarang pak ? Apa yang harus aku lakukan ? Aku dihimpit dari segala arah, dan aku akui kesalahanku itu.... "
Laku beliau mengatakan:
"Besok Lim, kamu pulang, temui mamamu dan lakukanlah hal ini:
1. Bersujud depan ibu, lalu mintalah maaf dengan setulus tulusnya agar ibumu mau memaafkanmu, katakanlah " Ma, Lim sudah bersalah pada mama dari kecil sampai saat ini(Jangan pakai kalau ya ), Lim banyak menyakiti mama, Lim sadar sudah banyak salah pada mama, Lim mohon maaf mau sudi kiranya mama memaafkan Lim"
2. Katakanlah " Ma, kalaulah dikala Lim melakukan kesalahan tersebut mama ada sumpah atau perkataan sejenis yang terlontarkan karena marah atau emosi yang disadari ataupun tidak, Lim mohon saat ini mama sudi kiranya untuk mencabutnya ma, kalau tidak hidup Lim akan menjadi semakin susah ma"
3. Lalu yang terakhir katakanlah " Ma, bila ada keinginan mama yg belum tercapai atau sesuatu yang mama inginkan namun belum kesampaian, mohon sampaikan ma, mudah mudahan kalau tidak sekarang maka nanti akan Lim penuhi, mama ingin apa ma, kalau Lim sanggup akan Lim belikan, mihin maafkan anakmu ini ma, mulai hari ini Lim akan bertekad untuk merubah diri, mohon mama sampaikan kepada Tuhan semuanya"
Setelah menyampaikan  hal ini, beliaupun pergi dan hingga saat ini saya sudah tidak tahu dimana keberadaannya lagi.
Apa yang disampaikan beliau, lalu aku lakukan tidak lebih dan tidak kurang, dan sebagai bukti hijrahnya aku dari kesalahan tersebut, aku mencukur habis semua rambutku saat itu, aku mencukur rambutku sampai botak tak bersisa, sebagai pengingat bahwa aku pernah menjadi manusia yang tak punya hati dan hormat pada orang lain dan orang tuaku sendiri, dan sebagai sebuah tanda kesadaran bahwa menuju Tuhan tidak bisa dengan cara ekstrim dengan prinsip prinsip yang kaku, botak ini adalah monumen kebangkitan kesadaranku kepada sebuah jalan Ilahiah, mengingatkanku akan banyaknya kekurangan diriku, dan orang lain jauh lebih baik dariku.
Dan Anda tahu, satu minggu setelah aku menjalankan apa apa yang dikatakan oleh bapak tersebut, satu persatu telepon mulai berdatangan, satu per satu hutang mulai dapat dibayarkan, tunggakan kontrakan sudah mulai dilunasi, entah bagaimana jalannya tiba tiba ada mobil nangkring dihalaman rumah, Alhamdulillah, segala kebenaran dan puji dan semua yang terjadi adalah milik Allah Tuhan semeata alam dan atas izinnya semua terjadi, dan tentunya atas ketulusan mama dalam memaafkan anaknya yang tak berbudi in. Terima kasih Allah, tetima kasih bapak, Terima kasih Mama dan papa.