Mohon tunggu...
Banglims
Banglims Mohon Tunggu... Cleaning service Trainer -

Master trainer Smartnusa Cleaning & Service System Development - Training

Selanjutnya

Tutup

Catatan

10 RUMUS PERNIKAHAN.

21 Maret 2015   06:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:20 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. JADILAH BUTA, TULI DAN BISU
Saat kita sudah memutuskan menikah dengan pasangan kita, kita sudah harus belajar untuk menjadi orang buta, orang tuli dan orang bisu terhadap apapun penilaian buruk pasangan kita, baik buruknya pasangan kita yaotulah Ayah dan Bunda anak anak kita, yang membuat kita masih ada sampai saat ini berjuang dan memberikan keturunan yang menjadi permata hati.

6. PERCIKAN API LEBIH BERBAHAYA DARI KOBARAN API.
90% perpecahan rumah tangga karena emosi sesaat, tercetus sebagaimana korek api dan percikannya, sebentar namun membakar, maka disaat genting seperti itu, bila ada yang dapat menjadi airnya, maka selamatlah sekeluarga, bila air berubah menjadi minyak celakalah satu keluarga.

Ingatlah, dalam sebuah kasus perpecahan rumah tangga tidak ada pihak yang sepenuhnya benar atau salah, keduanya memiliki andil, sebagaimana Api dan minyak tanah.

Dan mulut kita adalah pintu nerakanya dan surganya dan sekaligus penghalang ataupun pemicu rejeki Tuhan turun dalam keluarga kita.

7. SUAMI ISTRI ADALAH CERMIN
Kekurangan pasangan kita adalah cerminan diri kita dalam versi berbeda, jangan berharap pasangan kita berubah dengan ceramah yang kita berikan, berubahlah jadi lebih baik setiap harinya, akui kesalahan diri kita, minta maaflah, pasanganmu akan berubah perlahan, hati adalah kunci.

8. CINTA ITU DITUMBUHKAN BUKAN DIPUNGUT.
Setiap pelayanan, kesetiaan, perhatian serta penghormatan yang diberikan kepada pasangan kita adalah benih yang PASTI tumbuh, jangan ditunggu, tanamlah cinta, karena diawal nikah kita hanya punya tanah untuk bercocok tanam Cinta bukan Cinta itu sendiri.

Kala engkau sudah merasa cukup melayani, menghormati ataupun mencintai pasanganmu sesungguhnya engkau masih dititik nol dari semua itu. Kita belum berbuat apa apa dibanding dia kepada kita.

9. LIHATLAH ANAK KITA
Saat ke AKU an muncul, saat merasa suasana memanas, saat merasa tidak ada lagi yang bisa menyatukan kita dengan pasangan kita, katakan DUSTA !

Lihatlah anak anak yang lucu itu, bukankah mereka adalah prasasti Cinta mu ? bukankah mereka adalah lambang kecocokanmu ? Bukankah mereka lambang kasih sayangmu? Bukankah mereka lambang hasil perjuanganmu?

Ataukah kita yang tak memiliki waktu untuk anak anak surga dirumah kita tersebut ? Karena rupiah dan eksistensi diri ? Apakah masih pantas kita disebut orang tua? Bila selalu mengambil keputisan sepihak saja ? Dewasakah ?

Apakah sesungguhnya aku pantas untuk semua rejeki, kebahagiaan dan keindahan ini semuanya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun