Mohon tunggu...
Bangkit HifdzulmawaliRachman
Bangkit HifdzulmawaliRachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan IPS Universitas Pendidikan Indonesia

Olahraga, Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengubah Pembelajaran IPS Menjadi Pengalaman yang Menyenangkan dan Bermakna

20 Desember 2024   09:59 Diperbarui: 20 Desember 2024   09:24 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pembelajaran di luar kelas. Sumber: https://opinikampus.com/wp-content/uploads/2023/04/husniati-salma-lubfvGOg3YM-unsplash-min-scaled.jpg

4. Diskusi dan Debat

Diskusi dan debat melibatkan analisis terhadap berbagai argumen dan pandangan. Siswa dilatih untuk berpikir kritis dalam menyaring informasi, membuat kesimpulan, dan menyampaikan pendapat secara logis. Selain itu, dalam debat siswa diharuskan untuk berbicara dengan jelas, menyampaikan ide, dan mendengarkan pendapat orang lain. Hal ini melatih siswa untuk menjadi komunikator yang efektif, yang dapat memberikan output terhadap sehari-hari mereka. Lebih daripada itu, menumbuhkan sikap terbuka, meningkatkan partisipasi aktif langsung dari siswa seperti terlibat langsung sebagai peserta debat dan diskusi dalam kelas.

Dengan dibuatkan metode seperti ini, diharapkan siswa dapat mendapat pemahaman materi IPS dengan cara terlibat langsung mengambil peran dalam mengkritisi dan berargumen terkait materi yang didebatkan dan mampu mengambil kesimpulan serta menerima perbedaan pendapat sebagai salah satu tujuan toleransi dalam bermasyarakat.

5. Kunjungan lapangan & Observasi

Metode pembelajaran IPS yang dapat digunakan oleh guru kepada siswa adalah dengan melakukan kunjungan lapangan dan observasi sesuai dengan tema yang dikandung oleh IPS. Hal ini dapat memberikan pengalaman langsung dan konstektual sebagai kesempatan langsung untuk belajar melalui dunia nyata. Misalnya, mengunjungi museum, situs sejarah, perpustakaan, pabrik, pemerintahan, lembaga kebudayaan, kampung adat, dan sebagainya yang memungkinkan siswa untuk menghubungi konsep-konsep IPS dengan kenyataan yang ada di sekitar mereka. Selain itu, dengan memberikan contoh dan hal yang ada di IPS secara nyata, ini berkemungkinan akan membuat siswa menumbuhkan rasa ingin tahu dan motivasi terhadap keinginannya untuk mempelajari materi dan konsep IPS secara langsung. Output yang dapat diberikan oleh metode ini adalah diharapkan siswa dapat memahami nilai-nilai dan menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.

6. Kolaborasi dengan Komunitas

Metode ini dipakai sebagai upaya kerjasama dan memudahkan siswa untuk memahami materi IPS terutama dalam disiplin ilmu Sosiologi. Dengan mengundang anggota masyarakat, seperti pemimpin lokal, guru, atau pengusaha, untuk memberi pengetahuannya atau lokakarya dapat memberikan siswa wawasan tambahan tentang isu-isu sosial. Narasumber dapat berbagi pengalaman mereka secara langsung, sehingga memudahkan siswa untuk memahami bagaimana teori yang mereka pelajari diterapkan dalam praktik.

7. Melakukan Game Peran atau RolePlaying

Metode pembelajaran Role Play atau bermain peran sebagai salah satu saran dalam memahami materi IPS kepada para siswa. Role play merupakan teknik yang melibatkan siswa untuk memerankan berbagai peran atau karakter dalam situasi yang sesuai dengan materi pelajaran. Manfaat menggunakan teknik ini adalah siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep IPS, dengan siswa yang memerankan tokoh-tokoh tertentu, seperti sejarah, pemimpin, atau anggota masyarakat, memungkinkan mereka memahami lebih dalam tentang tanggung jawab individu dalam konteks kejadian yang mereka mainkan.

8. STAD atau Student Teams Achievement Division

Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Robert Slavin sebagai model pembelajaran yang kooperatif. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk meningkatkan pencapaian akademik siswa melalui kerja sama dalam tim, dimana siswa saling membantu dan mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Langkah-langkah dalam metode STAD ini tidak lebih kurangnya sama seperti TPS (Think Pair and Share), dimana dibuatlah kelompok diskusi serta pemberian materi dan topik yang akan dibahas disetiap kelompoknya. Setelah adanya diskusi dan kerja tim, selanjutnnya terdapat tahap pengujian individual dan diakhiri dengan pemberian skor kepada kelompok dan penghargaan sebagai bentuk untuk memotivasi mereka dalam mendapatkan sebuah validasi dan merasakan output dari metode ini. Mengapa metode ini termasuk ke pembelajaran yang bermakna? Karena pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup sendiri. Lebih dari itu, setiap siswa pasti memiliki keinginan untuk berdiskusi dan membangkitkan rasa penasaran lewat timbal balik pendapat dan pandangan teman-temannya yang menghasilkan sebuah kesimpulan dalam kerja kelompok tersebut.

9. Pembelajaran Berbasis Pengalaman Langsung

Metode ceramah bukan berarti tidak selalu membosankan. Hanya saja, beberapa penerapan tidak dibuat sedemikian rupa membuat siswa dapat menikmati segala obrolan dan cerita guru karena kurangnya timbal balik amtara guru dan siswa. Contoh, seorang guru asyik menjelaskan segala pengalaman dan ceritanya dan mengambil kesimpulan dari semua cerita tersebut tanpa memberi kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman serupa sehingga membuat siswa merasa bosan karena hanya beberapa indera saja yang terpakai secara utuh dalam pembelajaran tersebut. Seharusnya, guru dapat memberikan kesempatan kepada muridnya untuk bercerita dan berbagi pengalaman sebagai pemantik dan membuat siswa speak up berbagi pengalamannya kepada teman sebayanya.Output dari adanya pembelajaran seperti ini adalah kedekatan guru dan siswa yang lebih erat karena saling berbagi dan berkomunikasi akan pengalaman dan cerita yang berkesinambungan serta meningkatkan partisipasi siswa dan meningkatkan motivasinya dalam pelaksanaan pembelajaran IPS. Dengan mengkaitkan pengalaman dengan konsep IPS, memudahkan siswa dan guru dalam menerapkannya ke dalam suasana belajar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Selain model dan metode pembelajaran yang mendukung pembelajaran yang aktif, menyenangkan, dan bermakna, tenaga pendidik sebagai fasilitator harus dapat membuat suasana kelas menjadi nyaman terlebih dahulu. lingkungan kelas yang nyaman, aman, dan menyenangkan dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa untuk belajar dan mengikuti metode pembelajaran yang disusun oleh guru. salah satu hal yang dapat dilakukan guru adalah dengan membuat kelas menjadi joyful, seperti penghiasan kelas, memulai pembelajaran dengan memberi pesan satu sama lain sebagai dukungan dan suportoif, hingga diakhir pembelajaran guru memberi sebuah penghargaan atas usaha siswa dalam lingkungan pembelajaran yang inklusif. 

hdhd

PENUTUP

Mengubah pembelajaran IPS menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna memerlukan upaya yang kreatif dan inovatif dari pengajar. Dengan penerapan metode pembelajaran berbasis proyek, penggunaan teknologi, penyelenggaraan diskusi dan debat, kunjungan lapangan, kolaborasi dengan komunitas, dan penciptaan lingkungan kelas yang positif, siswa dapat merasakan manfaat dari pengalaman belajar yang jauh lebih kaya.

Di dunia yang terus berubah, sangat penting bagi siswa untuk tidak hanya memahami fakta-fakta sejarah atau sosial, tetapi juga memiliki keterampilan berpikir kritis dan kemampuan untuk berempati terhadap orang lain. Dengan menerapkan strategi-strategi yang telah dibahas di atas, kita dapat membantu siswa menemukan makna yang lebih dalam dalam pembelajaran IPS dan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun