Mohon tunggu...
Bangkit Adi Saputra
Bangkit Adi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis/Novelis/Pengamat Timur Tengah

Saya adalah seorang Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Interdisiplinary Islamic Studies Konsentrasi Kajian Timur Tengah. Saya berasal dari kota Reog, Ponorogo, Jawa Timur. Saya hobi menulis, baik itu tulisan ilmiah non-fiksi seperti; artikel ilmiah, riset ilmiah dan buku ilmiah maupun tulisan fiksi seperti; Cerpen, Puisi, dan juga Novel. Saya berusaha menuliskan semua keresahan saya dengan tulisan-tulisan opini di blog dan website.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Semesta

12 Agustus 2024   21:29 Diperbarui: 13 Agustus 2024   11:10 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata, wanita itu memiliki hubungan dengan yayasan pendidikan yang memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi namun kurang mampu.

Dengan semangat, Diana mengikuti seleksi itu. Selama proses seleksi, ia memberikan yang terbaik, berharap ini adalah jalan yang dibukakan oleh Tuhan dan semesta untuknya. Waktu pun berlalu, dan suatu hari, ketika ia sedang menunggu di halte bus, sebuah telepon dari pihak universitas mengabarkan bahwa ia diterima sebagai salah satu penerima beasiswa.

Diana tidak dapat menahan air mata harunya. Ia segera memberi tahu ayah dan Bima, dan mereka merayakannya dengan sederhana, penuh rasa syukur. Itu adalah titik balik dalam kehidupan Diana.

Beasiswa itu menanggung semua biaya kuliah dan memberikan tunjangan bulanan untuk kebutuhan sehari-hari. Diana merasa bebannya mulai berkurang. Kini ia bisa fokus belajar dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang arsitek, impian yang telah ia pendam sejak kecil.

Seiring berjalannya waktu, Diana semakin menyadari bahwa semua kesulitan yang ia hadapi telah membentuknya menjadi pribadi yang kuat. Ia belajar dari setiap cobaan, dan itu membuatnya lebih bijaksana dalam menghadapi hidup. Keyakinannya pada Tuhan dan semesta semakin menguat, karena ia melihat sendiri bagaimana keajaiban-keajaiban kecil terjadi di sekelilingnya.

Empat tahun berlalu, Diana berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan predikat cum laude. Pada saat wisuda, ayah dan Bima duduk di barisan depan, menyaksikan dengan bangga saat Diana menerima ijazahnya. Itu adalah momen yang paling membahagiakan dalam hidup mereka, momen yang penuh dengan rasa syukur atas segala yang telah dilalui.

Setelah lulus, Diana mendapat tawaran bekerja di sebuah perusahaan arsitektur ternama. Gajinya jauh lebih besar dari yang pernah ia bayangkan, dan ia mampu memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Diana membangun kembali rumah kecil mereka, menjadikannya tempat yang nyaman bagi ayah dan Bima.

Diana tidak pernah melupakan pesan ibunya. Ia tahu bahwa semua keberhasilan ini bukan hanya hasil dari kerja kerasnya sendiri, tetapi juga karena keyakinannya pada Tuhan dan semesta yang selalu membimbing langkahnya.

Kini, Diana dikenal sebagai seorang arsitek yang sukses. Namun, di balik semua kesuksesannya, ia tetaplah Diana yang sederhana, yang selalu percaya bahwa setiap perjuangan akan menemukan jalannya, asalkan kita tidak pernah berhenti berusaha dan berdoa.

Suatu sore, saat matahari hampir tenggelam, Diana duduk di beranda rumah bersama ayah dan Bima. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, membawa rasa damai yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. 

Ia menatap langit yang mulai gelap, dan sejenak, ia merasa ibunya hadir di sana, tersenyum bangga melihat putrinya yang telah tumbuh menjadi perempuan yang kuat dan mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun