Mohon tunggu...
Bang Kemal
Bang Kemal Mohon Tunggu... -

Acuan kerangka awal, pelajaran SD/SMP, berpancasila. Hehe...seorang awam yang mau belajar. Terima kasih Kompasiana, Terima kasih Netter se-Indonesia. Mari berbagi........... dalam rumah yang sehat dan SOLID.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Catatan Tentang Kasus Pajak, Pemakzulan dan Sistem Demokrasi

12 April 2010   11:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:50 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sistem demokrasi seperti itu berjalan sampai ke tingkat daerah, dan menghasilkan pemimpin yang tidak berkualitas. Jangan tanya kemampuan saya (jauhlah). Tapi saya ikut prihatin dengan tulisan Bp. Ali Syarief, “Sistem politik saat ini tidak melahirkan Pemimpin yang baik”. Manakala bicara politik, semua terarah ke eksistensi pribadi atau partainya. Pada saat itulah kita enggan bicara perubahan sistem yang meletakkan kekuasaan murni atas nama rakyat. Rakyat tahu apa. Masih banyak yang belum bisa baca tulis. Maka basis kepemimpinan bukan sebagai pelayan masyarakat. Tapi ingin dilayani. Karena pintar, berwibawa, lebih bermoral, religius, dan banyak lagi image yang terjual saat kampanye. Landasan awal sudah menyimpang. Kenyataan "pepesan kosong". Sistem dan aturannya melanggengkan jalur manusia manusia ambisius. Ambisius memang tidak salah, tapi salah bila orientasinya salah.

Mudah mudahan pembaca tidak kecapean membacanya. Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun