Dengan menjadi fasilitator yang mendukung kolaborasi antara lembaga penyiaran konvensional dan kreator digital, KPI dapat membantu menciptakan konten yang mencerminkan nilai-nilai lokal dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kerja sama dengan platform digital juga dianggap penting, di mana KPI dapat menjalin hubungan dengan perusahaan teknologi untuk mengimplementasikan regulasi yang lebih efektif.
 Ini termasuk mekanisme untuk otomatisasi peringatan dan penghapusan konten yang melanggar, sehingga standar penyiaran dapat dijaga dengan lebih baik.
Selain itu, penegakan hukum dan pemberian sanksi yang cepat terhadap pelanggaran konten di media digital menjadi aspek penting untuk memastikan kepatuhan. KPI perlu memiliki kekuatan hukum yang memadai untuk menegakkan aturan, tidak hanya pada lembaga penyiaran konvensional tetapi juga pada akun atau kanal digital yang melanggar ketentuan.
Dengan mengoptimalkan peran pengawasan, edukasi, dan kolaborasi, KPI dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas konten di era digital, menjaga integritas penyiaran, serta melindungi masyarakat dari konten yang merugikan.Â
Upaya ini juga akan mendukung pembangunan budaya dan karakter masyarakat Indonesia
Peran Fahlevi di KPIAceh dengan kapasitasnya diharapkan mampu mewarnai perubahan dalam dunia media dan penyiaran di negeri Serambi Mekkah dan diharapkan mampu memberikan melibatkan aspek pengawasan, edukasi, dan pengembangan.Â
Baginya, lembaga penyiaran tidak hanya sekadar menjadi sarana untuk menyebarkan informasi, tetapi juga harus berperan sebagai sumber edukasi dan hiburan yang mendidik bagi masyarakat.Â
Reza menekankan pentingnya lembaga penyiaran untuk menyajikan informasi yang akurat, mendidik, dan menginspirasi, terutama di Aceh yang dikenal dengan nilai-nilai sosial dan agama yang kuat.Â
Fahlevi berharap agar kualitas konten penyiaran dapat lebih ditingkatkan agar dapat membentuk opini publik yang positif serta mendukung pembangunan sosial dan moral masyarakat.